Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Senin (7/2) malam bertolak ke Australia.
Departemen Luar Negeri menyatakan Blinken akan menghadiri pertemuan tingkat menteri Quad, untuk memajukan kerja sama dalam keamanan maritim dan keamanan siber, sambil juga melawan “agresi dan paksaan” di kawasan Indo-Pasifik.
Quad mengacu pada dialog keamanan yang melibatkan Australia, India, Jepang dan AS.
Lawatan Blinken ke Australia ini merupakan kunjungan pertamanya ke sana setelah ditingkatkannya kemitraan keamanan trilateral AUKUS – Australia, Inggris dan AS – yang diumumkan September lalu.
Perjanjian mereka mencakup kesepakatan untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir untuk Australia – yang bukan anggota G-7 – sebagai bagian dari ditingkatkannya pencegahan terhadap ekspansi militer Tiongkok di seluruh kawasan Indo-Pasifik.
“Menteri Blinken akan bertemu dengan PM Australia Scott Morrison, Menteri Luar Negeri Marise Payne, Menteri Luar Negeri Jepang Hayashi Yoshimasa, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar, dan para pejabat senior lainnya untuk membahas berbagai prioritas bilateral dan global,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan yang dirilis hari Jumat lalu.
Sebagian diskusi selama pertemuan keempat menteri luar negeri Quad di Melbourne itu “akan berkaitan dengan tantangan yang ditimbulkan oleh Tiongkok,” kata Daniel Kritenbrink, asisten menteri luar negeri urusan Asia Timur dan Pasifik, kepada VOA pada hari Jumat.
“Quad bukan aliansi militer, tapi ini berdampak besar terhadap China karena kita memiliki empat demokrasi, semuanya memiliki kehadiran maritim yang kuat dan kemampuan militer canggih, yang prihatin oleh pendekatan Tiongkok yang kian agresif terhadap tetangga-tetangganya,” kata Charles Edel, ketua kajian Australia di Center for Strategic and International Studies yang berbasis di Washington.
Di Beijing, para pejabat China menyatakan kewaspadaan terkait Quad dan AUKUS.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan, setiap kerangka kerja sama apa pun “tidak boleh menarget pihak ketiga manapun” sewaktu Presiden AS Joe Biden menjadi tuan rumah KTT pemimpin Quad September lalu.
Zhao juga menyebut perjanjian AUKUS itu “sangat tidak bertanggung jawab.” Perjalanan sepekan Blinken mencakup kunjungan ke Fiji juga Honolulu, Hawaii.
Di Fiji, Blinken akan bertemu dengan para pemimpin Kepulauan Pasifik untuk membahas krisis iklim dan cara-cara untuk memajukan “komitmen bersama bagi demokrasi, solidaritas regional, dan kemakmuran di Pasifik.” Ini akan menjadi kunjungan pertama seorang menteri luar negeri AS ke Fiji sejak 1985.
Lawatan mendatang ke Fiji itu menunjukkan bahwa AS mengakui semakin pentingnya Kepulauan Pasifik yang lebih kecil dalam kompetisi geopolitik AS-China, kata Dominique Fraser, peneliti di Asia Society Policy Institute di Australia.
Fraser memperingatkan bahwa banyak pemimpin Kepulauan Pasifik “menyambut baik investasi ekonomi yang ditanamkan China di kawasan” meski khawatir akan menjadi “terlibat terlalu banyak dalam persaingan negara adidaya.”