Menlu AS bertolak ke Arab Saudi untuk perbaiki hubungan kedua negara

0
74

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken bertolak ke Arab Saudi pada Selasa dalam misi untuk memperbaiki hubungan Washington dengan Riyadh setelah bertahun-tahun ketidaksepakatan tentang berbagai masalah mulai dari Iran, keamanan regional, hingga harga minyak.

Blinken diperkirakan akan bertemu dengan pejabat tinggi Saudi dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) di Riyadh.

Kunjungan ini adalah kunjungan tingkat tinggi kedua AS setelah penasihat keamanan nasional gedung putih Jake Sullivan terlebih dulu berkunjung ke Arab Saudi pada 7 Mei.

Kunjungan Blinken ke eksportir minyak terbesar di dunia itu berdasarkan pada keputusan Riyadh untuk memangkas produksi minyak di masa mendatang.

Langkah tersebut kemungkinan akan menambah ketegangan pada hubungan AS-Saudi yang sudah dingin akibat rekam jejak Saudi terhadap hak asasi manusia dan perselisihan atas kebijakan Amerika terhadap Iran.

Oleh sebab itu, lawatan Blinken bertujuan untuk mendapatkan kembali pengaruh Riyadh atas harga minyak, menangkis pengaruh China dan Rusia di wilayah tersebut, serta memelihara harapan untuk menormalisasi hubungan Saudi-Israel.

Sementara itu, penasihat senior dari lembaga pemikir Foundation for Defense of Democracies (FDD) Richard Goldberg, mengatakan tujuan terpenting kunjungan Blinken adalah mencegah hubungan Saudi-China menjadi lebih dekat.

“Blinken harus mampu menjelaskan mengapa kepentingan China tidak sejalan dengan Arab Saudi, dan mengapa hubungan antara Saudi-China yang erat akan menghambat hubungan antara Saudi-Washington,” tambahnya.

Hubungan AS-Saudi mengalami keretakan pada 2019 ketika Presiden Joe Biden dalam kampanyenya mengatakan ia akan memperlakukan Riyadh seperti paria jika ia terpilih sebagai presiden.

Setelah Biden menjabat pada 2021, intelijen AS mengungkapkan bahwa Putra Mahkota Mohammed menyetujui operasi untuk menangkap atau membunuh jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018.

Kunjungan Biden pada Juli 2022 ke Arab Saudi juga tidak banyak membantu meredakan ketegangan.

Riyadh juga berupaya meningkatkan kembali pengaruh regionalnya serta semakin tidak tertarik untuk selaras dengan prioritas AS di wilayah tersebut.

Contoh ketegangan lain adalah saat MbS memberikan pelukan hangat kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad pada pertemuan puncak Liga Arab pada bulan Mei, yang menandakan negara-negara Arab menerima kembali Suriah setelah satu dekade penangguhan, sebuah langkah yang tidak didukung oleh Washington.

Arab Saudi juga telah menggelontorkan ratusan miliar dolar untuk mengubah ekonominya guna mengurangi ketergantungan pada minyak mentah.

Reformasi ini telah disertai dengan penangkapan para pengkritik MbS, serta para pengusaha, ulama, dan aktivis HAM.

Pejabat AS mengatakan ada pembicaraan yang sedang berlangsung mengenai promosi hak asasi manusia dan kebebasan fundamental dengan Arab Saudi, tetapi mereka menolak untuk mengatakan apakah Blinken akan mencari jaminan dari Saudi mengenai masalah tersebut.