JAVAFX -Menjelang publikasi data vital dari London, yaitu UK CPI untuk bulan Oktober 2019 pada jam 16.30 WIB hari ini Rabu 13 November 2019, performa GBPUSD nampak mengalami koreksi minor setelah pada hari Senin (11 November 2019) sempat meraih level high 1.28963.
UK CPI untuk basis tahunan diperkirakan mengalami ekspansi 1.6% setelah pada bulan September 2019 tercatat 1.7%.
Prediksi di bawah hasil sebelumnya untuk data yang mengukur perubahan harga dan jasa yang dibeli oleh konsumen di Inggris tersebut, nampaknya dijadikan momentum untuk mencicil profit oleh para trader dan investor GBPUSD, menyusul data kurang memuaskan dari sektor pekerjaan yaitu average earning indeks yang dirilis pada hari Selasa (12 November 2019) kemarin nampak menurun pada laju 3.6% dari sebelumnya 3.8%. Estimasi para ahli juga mematok 3.8%
Data kurang memuaskan tersebut, bersanding dengan UK Claimant Count Change, yang mengalami kenaikan pada bilangan 33.000 dari sebelumnya 21.100. Juga lebih besar dari perkiraan yaitu 24.200 orang.
Tentu saja kenaikan data yang menakar perubahan warga yang mendapat klaim asuransi tunjangan sosial tuna karya tersebut, mengindikasikan sektor tenaga kerja di Inggris menampilkan wajah yang agak muram.
Di sisi lain, ketidakpastian terkait Brexit yang terus membayangi pergerakan GBPUSD, juga menjadi faktor penambah rentannya GBPUSD untuk secara spontan terkulai kembali.
Jika UK CPI berlabel “memuaskan” maka, GBPUSD berpotensi untuk rebound dan menguji resisten 1.28721 dengan target berikut 1.29015. Ekstensi dominasi buyers di atas 1.29015 akan memulihkan perspektif bias bullish GBPUSD. Target selanjutnya 1.29268 dan 1.29598-1.29731. Resisten kuat short term 1.30111
Sebaliknya, bila UK CPI berstempel “mengecewakan” maka GBPUSD tidak saja berpotensi menembus 1.28138, juga membuka ruang gerak menuju support kritis 1.27849. Intensitas jual di bawah 1.27849 memulihkan perspektif bias bearish GBPUSD . Sasaran berikutnya 1.27266 dan 1.26522. Support kuat short term 1.26037