Meningkatnya Permintaan Safe Haven Topang Dolar AS

0
104

Dolar AS cukup meyakinkan di awal perdagangan sesi Jumat Eropa, diperdagangkan mendekati level tertinggi tahun ini atas meningkatnya permintaan safe-haven setelah bank sentral menghadapi inflasi dengan mengorbankan pertumbuhan ekonomi.

Indeks Dolar, yang mencatat pergerakan greenback terhadap sejumlah enam mata uang lainnya, diperdagangkan naik 0,2% pada level 104,688, setelah naik ke level tertinggi 20-tahun di 105,79 pada pertengahan Juni.

Di sesi kemarin, dolar melemah setelah laporan belanja konsumen AS tumbuh jauh lebih rendah dari yang diharapkan pada Mei, mendorong imbal hasil obligasi 10-tahun AS turun hingga ke 2,94%, dan saat ini menuju penurunan mingguan terbesar dalam tujuh minggu.

Penurunan ini mengikuti komentar dari Ketua Fed Jerome Powell awal pekan ini yang menunjukkan bahwa risiko kerusakan ekonomi karena suku bunga yang lebih tinggi tidak lebih penting dibandingkan dengan pulihnya stabilitas harga. Dolar dengan cepat kembali bangkit di mana pelaku pasar melepas aset yang sensitif terhadap pertumbuhan karena meningkatnya kekhawatiran perlambatan apa pun di AS akan menyeret dunia.

Euro melemah terhadap dolar AS, turun 0,3% ke area 1,0453, dengan perang antara Rusia dan Ukraina menambah kekhawatiran inflasi dan pertumbuhan di Eropa.

Demikian juga dengan Sterling, yang turun 0,4% terhadap dolar AS ke level 1,2131, dengan Gubernur Bank of England Andrew Bailey mencatat di awal pekan bahwa ekonomi Inggris mulai melambat sementara inflasi diperkirakan akan terus meningkat.

Dolar melemah terhadap Yen Jepang, turun 0,6% ke level 134,97, dengan yen Jepang juga menjadi tempat berlindung yang aman. Dolar Australia yang sensitif terhadap risiko merosot 1,1% terhadap dolar AS ke level 0,6821, sementara Yuan melemah terhadap dolar AS dengan USD/CNY naik 0,1% ke level 6,7078 setelah aktivitas manufaktur China tumbuh di laju paling cepat dalam 13 bulan pada Juni, didorong oleh pencabutan lockdown.