Open interest di pasar berjangka emas kembali menyusut untuk sesi ketiga berturut-turut pada perdagangan sesi Senin, kali ini sekitar 7,4 ribu kontrak menurut angka awal dari CME Group. Kondisi yang dibarengi dengan menurunnya volume untuk hari kedua berturut-turut, yang saat ini, sekitar 15,3 ribu kontrak.
Optimisme harga emas pada hari Senin didukung oleh menyusutnya open interest dan volume transaksi, yang menunjukkan bahwa kelanjutan pemulihan emas tampaknya masih belum menjadi hal disukai dalam waktu dekat. Sementara itu, level terendah 2022 sejauh ini untuk emas ada di 1780 yang mana hal ini mestinya menawarkan pertarungan yang layak untuk saat ini.
Dan harga emas masih harus berjibaku untuk memperpanjang rebound hari sebelumnya dari level terendah seperempat karena sentimen pasar yang menyusut jelang laporan data penting yang akan dirilis pada Selasa. Logam kuning itu memanfaatkan dolar AS yang secara keseluruhan melemah dan sentimen terhadap risiko yang kembali tumbuh sambil mempertahankan ambang batas 1.800, yang berpotensi menuju ke area 1.830.
Sementara itu, indeks Dolar AS kembali menelusuri tren penurunan tiga hari setelah sempat menyegarkan level tertinggi 20 tahun di tengah keraguan atas langkah Fed selanjutnya. Indeks Manufaktur Fed NY AS yang suram baru-baru ini dan pidato Fed yang suram tampaknya telah membebani risk appetite.
Di tempat lain, harapan perkembangan covid di China dan ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB) pada Juli mendatang juga membebani USD, yang pada gilirannya menguntungkan pembeli emas. Namun, Penjualan Ritel AS untuk bulan April yang akan dirilis hari ini, diperkirakan tumbuh menjadi 0,7% berbanding 0,5% pada laporan sebelumnya, serta pidato dari Ketua Fed Jerome Powell, menjadi hal penting untuk harga emas arah jangka pendek.