Mengenali Aset Safe-Haven Dan Cara Tradingnya

0
214

Aset safe-haven menjadi solusi penting dalam menghadapi penurunan ekonomi. Aset-aset ini dapat melindungi para trader dan investor dari kerugian ketika sektor saham mengalami penurunan. Simak panduan tentang aset safe-haven terbaik dan bagaimana aset-aset tersebut melindungi portofolio Anda.

APA ITU ASET SAFE-HAVEN?

Aset safe-haven adalah tempat di mana investor dan pedagang menaruh uang mereka untuk melindungi diri dari gangguan fundamental. Mata uang safe-haven, saham safe-haven, emas, dan Obligasi AS secara historis mempertahankan atau meningkatkan nilainya selama penurunan atau pasar yang umumnya bergejolak, memungkinkan perlindungan terhadap kerugian yang mungkin dialami saham pertumbuhan dalam kondisi seperti itu.

Emas, Gold

Sebagian besar atau bahkan semua aset Safe-Haven menunjukkan karakteristik sebagai berikut:

Likuiditas Tinggi

Dengan volume perdagangan signifikan, Anda dapat masuk dan keluar posisi di harga yang Anda mau tanpa mengalami harga yang keliru atau meleset dari harga yang Anda tentukan. Contoh pasangan mata uang safe-haven yang sangat likuid adalah GBPJPY. Ketika muncul tanda-tanda yang memengaruhi fundamental, seperti resesi di Barat, umumnya yang dilakukan adalah melakukan short atau jual pada GBP/JPY – dan bisa masuk posisi pada harga awal yang berpotensi menghasilkan keuntungan lebih tinggi saat harga jatuh lebih jauh.

Suplai Terbatas

Jika suplai dari suatu aset melebihi permintaannya, kemungkinan nilainya akan terkikis. Pasar memiliki pasokan yang langka, seperti emas, yang cenderung memiliki nilai yang berasal dari kelangkaan aset tersebut, tapi potensi nilai yang lebih tinggi lagi ketika permintaan meningkat.

Utilitas Beragam

Apakah aset tersebut memiliki cukup banyak kegunaan, misalnya dalam aplikasi industri, yang memiliki permintaan substansial? Tembaga, misalnya, yang memiliki berbagai kegunaan dalam infrastruktur dan pertanian, di mana permintaannya sering meningkat ketika pembangunan pasar berkembang meningkat.

Permintaan yang Berkelanjutan

Aset Safe-Haven dipercaya akan mempertahankan permintaan di masa depan, sehingga harus ada keyakinan akan utilitas masa depan aset tersebut. Misalnya, meskipun beberapa komoditas seperti perak mungkin memiliki banyak aplikasi industri saat ini, tapi perak bisa saja digantikan oleh komoditas lain untuk kegunaan di masa depan.

Ketahanan

Aset yang mampu menurun dalam kualitas mungkin melihat permintaan yang lebih rendah di masa depan karena utilitasnya menurun.

ASET SAFE-HAVEN TERBAIK UNTUK DIPERDAGANGKAN

Ketika akan memperdagangkan aset safe-haven, Anda dapat memilih pasangan mata uang, Obligasi AS, komoditas, bahkan saham defensif. Berikut beberapa aset safe-haven yang paling umum diperdagangkan.

Emas

Komoditas safe-haven yang paling terkenal adalah emas, yang secara historis menunjukkan korelasi negatif yang andal dengan saham. Aset fisik yang sangat diminati ini memiliki permintaan tinggi, ada secara independen dari keputusan kebijakan moneter, dan memiliki pasokan yang ketat.

Pada tahun 2009, investor memburu emas setelah krisis keuangan, sehingga mendorong kenaikan emas selama tiga tahun yang membawa harga hingga $1,900/troy ons pada Agustus 2011. Meski emas mengalami penurunan tajam dalam dua tahun berikutnya, pasar bearish yang berkepanjangan tidak pernah bertahan, sehingga memperkuat status safe-haven-nya. Grafik di bawah ini menunjukkan pergerakan harga utama sejak pergantian abad.

Yen Jepang

JPY diakui sebagai salah satu mata uang safe-haven yang paling andal karena surplus perdagangannya dan statusnya sebagai kreditur bersih dunia, permintaannya dalam transaksi carry trade mata uang, dan ramalan yang terpenuhi sendiri yang disebabkan oleh faktor-faktor ini. Grafik di bawah ini menunjukkan tiga contoh di mana daya tarik JPY sebagai safe-haven dapat dilihat di pasar yang risk-off selama tiga dekade.

Saham Defensif

Sementara saham pertumbuhan sering jatuh dalam gejolak pasar yang lebih luas, ada saham safe-haven tertentu yang dapat mempertahankan atau meningkatkan nilai selama kesulitan ekonomi. Itu karena perusahaan-perusahaan terpilih di sektor seperti barang konsumen dan utilitas menawarkan produk dan layanan yang tetap diminati bahkan di masa sulit. Grafik di bawah ini menunjukkan tiga contoh bagaimana McDonald’s menghadapi badai ekonomi yang menantang abad ini.

Obligasi AS

Obligasi AS dianggap sebagai safe-haven karena sifatnya yang bebas risiko; pemerintah membayar kembali sekuritas utang ini ketika jatuh tempo.

CARA MEMPERDAGANGKAN ASET SAFE-HAVEN

Setelah mengidentifikasi aset apa yang akan diperdagangkan, saatnya Anda mencari tahu cara dan kapan aset tersebut diperdagangkan? Pasar bergerak dalam siklus, sehingga Anda harus mempelajari harga aset seperti saham pertumbuhan, Indeks Dolar AS, dan komoditas utama industri, serta faktor fundamental seperti data ketenagakerjaan dan PDB, untuk memahami bagaimana kinerja ekonomi. Karena hal Ini akan memberikan gambaran yang lebih baik tentang kapan kemungkinan harga akan mengalami penurunan, dan kapan mengalihkan sebagian portofolio Anda ke aset yang lebih defensif.

Misalnya, tiga faktor yang mungkin memprediksi penurunan meliputi:

  1. Kurva imbal hasil terbalik untuk obligasi Treasury AS: Meskipun penurunan tidak dijamin ketika kurva imbal hasil terbalik, peristiwa ini memiliki sejarah mendahului resesi.
  2. Data kepercayaan bisnis/konsumen yang buruk: Jika konsumen dan bisnis tidak yakin tentang ekonomi, mereka cenderung tidak menghabiskan atau berinvestasi untuk masa depan, yang dapat menyebabkan kontraksi dalam pertumbuhan, mengarah ke penurunan.
  3. Statistik ketenagakerjaan negatif: Statistik ketenagakerjaan dapat memberikan wawasan tidak hanya tentang niat perekrutan, tetapi juga jumlah jam kerja. Ketika perusahaan mengurangi jam kerja atau mempekerjakan pekerja sementara, mereka mungkin khawatir tentang keadaan ekonomi.

ASET SAFE-HAVEN: POIN UTAMA

  1. Perhatikan faktor fundamental: Seperti yang dibahas, faktor fundamental seperti statistik ketenagakerjaan dan kepercayaan bisnis dapat memprediksi penurunan pasar dan kemakmuran ekonomi. Oleh karena itu, mengikuti sebanyak mungkin faktor fundamental akan memberi Anda ukuran yang baik kapan harus beralih ke – dan keluar dari – safe haven.
  2. Pertimbangkan indikator teknis: Indikator seperti Indeks Kekuatan Relatif akan mengungkapkan kapan suatu aset bergerak ke wilayah overbought/oversold. Dikombinasikan dengan faktor fundamental, ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kapan harus masuk atau keluar perdagangan.
  3. Pergerakan historis harga itu penting: Ingatlah akan ada saat-saat ketika aset safe-haven mungkin tidak berperilaku seperti yang diharapkan. Misalnya, emas pada tahun 2008 mungkin diharapkan melonjak saat krisis keuangan melanda – tetapi sebaliknya, cadangan dicairkan oleh bank demi likuiditas dolar. Baru pada tahun berikutnya bull run dimulai.