JAVAFX – Dolar AS bergerak melemah pada hari Selasa kemarin mengabaikan laporan data consumer confidence karena para investor bersiap menantikan pertemuan kebijakan Federal Reserve minggu ini. Pergerakan dolar dalam menghadapi pengumuman dari FOMC tidak seperti biasanya, apalagi dalam pertemuan tersebut diprediksi secara luas aka nada kenaikan suku bunga.
Indeks dolar AS (DXY) kemarin di tutup turun di level 94.14 dibawah level penutupan hari Senin di 94.26.
Federal Reserve atau bank sentral AS diprediksi akan menaikan suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan FOMC September atau menjadi kenaikan suku bunga ketiga tahun ini. Namun respon pelaku pasar sangat berbeda terhadap dolar. Mengapa dolar tidak merespon kemungkinan kenaikan suku bunga seperti biasanya? Karena keprihatinan atas tensi perang dagang antara AS-China terus membayangi ditambah lagi aksi balasan dari China atas potongan tariff terbaru dari AS. Memanasnya tensi perang dagang AS-China di khawatirkan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi global.
Jadi menarik untuk di nantikan bagaimana respon pasar terhadap keputusan kenaikan suku bunga Fed pada malam ini. Selain keputusan suku bunga, Fed juga akan mengumumkan proyeksi ekonominya kedepan. Jika proyeksi ekonomi tetap tumbuh meningkat, maka kepercayaan investor terhadap dolar AS akan kembali meningkat.
Analis JAVAFX