JAVAFX – Pada masa sebelum bulan September ini, perekonomian global termasuk negara berkembang sempat mengkhawatirkan akan dampak kenaikan suku bunga The Fed di bulan September 2018 akan membuat Dolar AS terus menguat sejak pertengahan April 2018 hingga September ini di karenakan para investor terutama dari Amerika Serikat yang berinvestasi di negara-negara berkembang akan menarik dana mereka kembali ke Amerika yang naik suku bunganya.
Dolar Index yang merupakan index pergerakan rata-rata mata uang Dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya telah naik dan terus mengalami kenaikan dari level 89.77 pada pertengahan April 2018 hingga level tertingginya di level 96.98 pada pertengahan Agustus 2018.
Kenaikan Dolar Index ini terjadi semenjak naiknya suku bunga The Fed yang pertama di tahun 2018 pada bulan Maret dari 1.50% ke 1.75% dan juga kenaikan suku bunga bulan Juni 2018 dari 1.75% ke 2.00%, ditambah lagi semakin kuatnya prediksi bahwa The Fed akan menaikkan kembali suku bunganya untuk yang ketiga kalinya di bulan September 2018 ini. Penguatan Dolar AS juga diperparah oleh adanya perang dagang AS-Cina yang belum juga usai, bahkan semakin parah karena AS mengeluarkan kebijakan tariff terbarunya atas barang-barang Cina senilai $200 Milyar di awal September ini.
Sebelumnya, di pertengahan bulan Agustus 2018, Dolar Index kembali terkoreksi turun dari level tertingginya di level 96.98 ke level 94.43 dikarenakan rencana The Fed untuk menaikkan suku bunganya di protes keras oleh Trump yang menyatakan ketidaksukaannya akan kenaikan suku bunga yang dapat terus menguatkan mata uang Dolar AS karena dapat melemahkan daya saing barang produksi ekspor AS yang akan semakin mahal dengan penguatan dollar AS tersebut.
Pelemahan Dolar AS di pertengahan Agustus ini cukup melegakan beberapa negara berkembang. Akan tetapi, penguatan Dolar AS sejak April 2018 karena kenaikan suku bunga The Fed dan perang tariff AS-Cina sempat memakan korban juga seperti krisis keuangan di Turki dan Argentina. Argentina sempat terus menaikkan suku bunganya hingga 60% saat ini supaya inflasi tidak menembus 30% dan untuk menahan laju pelemahan Peso.
Presiden Mauricio Macri berjanji menggunakan langkah-langkah “darurat” untuk menyelesaikan krisis. Argentina mengumumkan pada hari Senin langkah-langkah penghematan baru dengan tujuan akhir dari menyeimbangkan anggaran hingga tahun depan. Langkah-langkah ini termasuk pajak baru ekspor dan pemotongan belanja pemerintah lebih lanjut. Pemerintah Macri ingin mempercepat pembebasan pinjaman $50 miliar dari Dana Moneter Internasional (IMF).
Mata uang Turki, Lira mengalami pelemahan total mata uangnya sekitar 40% terhadap Dolar AS terutama saat Presiden Erdogan mempengaruhi Bank Sentral Turki untuk tidak menaikkan suku bunganya di saat mata uang Lira terus melemah. Hal ini di perparah juga adanya sangsi tariff Impor dari AS kepada Turki. Bank Sentral Turki akan menetapkan kebijakan moneternya sesuai pertemuan komite kebijakan moneter bulan September mengingat perkembangan terakhir.”
Memasuki bulan September ini, pasar negara berkembang telah terpukul oleh kekhawatiran bahwa suku bunga AS yang lebih tinggi akan menekan negara-negara yang telah meminjam banyak dolar AS dalam beberapa tahun terakhir. Kemungkinan akan naiknya suku bunga The Fed di bulan September 2018 ini kembali menguat.
Prediksi akan naiknya suku bunga The Fed September ini, perang tariff antara AS dengan Cina dan beberapa negara lainnya dan juga krisis ekonomi yang terjadi di Turki dan Argentina ini menyebabkan permintaan akan Dolar AS sebagai mata uang Safe Havens semakin menguat. Karena tingginya permintaan Dolar AS ini akhirnya mulai juga menyeret beberapa negara berkembang lainnya ke dalam krisis mata uang juga seperti Iran, Venezuela, Afrika Selatan bahkan Rusia juga sudah mulai terkena dampaknya.
Inilah yang menyebabkan Dolar AS sangat Superior di bulan September ini. Para trader dapat benar-benar memanfaatkan efek dari penguatan Dolar AS di bulan September ini untuk melakukan trading mata uang lainnya yang terkait dengan Dolar AS dalam trading Forex. Di bulan September ini, GBPUSD dapat melemah menuju level 1.26603, AUDUSD dapat melemah menuju level 0.70628, USDJPY dapat menguat menuju level 112.137-113.148, USDCAD dapat menguat menuju level 1.32880-1.33848 dan Emas dapat melemah menuju level 1180.48 hingga level 1166.22.