Menanti Pertemuan BOJ Dan Pengaruhnya Terhadap Yen

0
157
Yen jfx

Bank of Japan diyakini semakin dekat dengan langkah menghentikan kebijakan yang telah cukup lama menekan yen Jepang dan akan membawa Yen kembali ke Jepang di mana selama ini investor lokal mencari keuntungan imbas suku bunga BoJ -0.1% imbas dari kebijakan ultra-longgarnya.

BOJ membuka keran stimulus dan mempertahankan suku bunga di bawah nol selama bertahun-tahun, yang membuat mengirim yen jepang setara triliunan dolar ke luar dari Jepang untuk imbal hasil investasi yang lebih baik.

Jika benar terjadi Bank of Japan menyudahi kebijakan moneter ultra-longgar nya dan disusul dengan kenaikan suku bunga, maka akan dipastikan bank sentral Jepang itu akan bergabung dalam perlombaan kenaikan suku bunga global. Imbasnya, yen jepang akan menguat.

Tetapi dengan inflasi Jepang pada level tertinggi multi-dekade saja, yen cukup mampu bertahan dan terus mencatat penguatan. Yen jepang terhadap dolar AS telah naik lebih dari 11% dari level terendah 30 tahun yang disentuh pada Oktober lalu, dan sekitar 9% dari posisi terendah delapan tahun yang dicapai terhadap mata uang Australia tahun lalu.

Kazuo Ueda, yang akan mengakhiri pertemuan dua hari pertamanya sebagai kepala BOJ pada hari Jumat, menekankan akan perlunya kebijakan moneter yang sangat longgar. Namun, beliau justru juga memberi isyarat akan kemungkinan menaikkan suku bunga dalam upaya menjinakkan inflasi.

Inflasi Jepang saat ini berada d laju tertinggi dalam empat dekade, dan BoJ dapat mempertimbangkan untuk mengakhiri kebijakan kontrol kurva imbal hasil (YCC), dengan mempertahankan suku bunga jangka panjang sangat rendah dengan membeli obligasi pemerintah Jepang (JGB), mungkin di tahun ini.

Dan pasar akan terus memusatkan perhatiannya pada laporan inflasi CPI Jepang pada Jumat besok, sebagai petunjuk jelas apakah inflasi cukup kuat untuk memicu perubahan kebijakan moneter super akomodatif saat ini

Inflasi utama Jepang naik di laju tercepat sejak akhir 1990 pada Januari, sementara inflasi inti mencapai tingkat tertinggi sejak 1980-an dan menimbulkan spekulasi bahwa Bank of Japan (BoJ) akan segera mengakhiri strategi moneter ultra-longgarnya.