Pada perdagangan saham kemarin malam (10/1/2022) waktu Indonesia bagian barat, pasar saham AS mengalami pelemahan. Indeks Dow Jones terkoreksi turun 0.45%, S&P terkoreksi turun 0.14% sedangkan Nasdaq sempat juga terkoreksi turun 2.7% tapi akhirnya selamat di tutup naik 0.05% karena bangkit di ujung perdagangan. Pelemahan pasar saham ini di akibatkan banyak investor yang beralih ke Treasury AS yang Yieldnya terus meningkat dari 1.5% di akhir tahun 2021 menjadi 1.8%.
Para pelaku pasar juga masih menantikan rilis data inflasi AS bulan Desember 2021. Di bulan November 2021, angka inflasi AS naik 6.8% dan menjadi kenaikkannya tertinggi dalam empat dekade ini. Konsensus Trading Economics memperkirakan bahwa inflasi AS akan tembus 7.0% YoY di akhir tahun 2022 ini. Hal inilah yang memicu The Fed mulai membatasi likuiditasnya (Tapering) dan kemungkinan akan mulai menaikkan suku bunganya. The Fed di prediksi akan menaikkan suku bunganya mulai bulan MAret 2022 dan di perkirakan akan menaikkan suku bunganya sebanyak 3x sepanjang tahun ini. Goldman Sachs justru memperkirakan bahwa kenaikkan suku bunga The Fed akan di lakukan sebanyak 4x di sepanjang tahun ini.
Dampak kenaikkan suku bunga ini akan cenderung negatif ke pasar saham karena akan menggerus laba Emiten. HAl ini akan berdampak pada melemahnya Dolar AS terutama juga karena mulai adanya kekhawatiran dari kemunculan varian baru yang merupakan gabungan dari varian Delta dan varian Omicron yaitu varian Deltacron yang di temukan sebanyak 25 kasus di Siprus. Hal ini di prediksi akan menjadi penyumbang melemahnya dolar AS terhadap beberapa mata uang lainnya dan Gold serta Oil.
Sepanjang tahun 2022 ini, Dolar indeks ini di prediksi akan terus melemah menuju level 95.48 hingga level 95.08, USDOIL di prediksi akan naik ke level 81.70 hingga level 85.30, Gold di prediksi akan naik menuju level 1825.00 hingga 1849.00, EURUSD di prediksi akan naik ke level 1.1450 hingga level 1.1610, GBPUSD di prediksi akan naik ke level 1.3720, dan USDJPY di prediksi akan turun ke level 113.88 hingga 112.44.