Mayoritas Kawasan Dunia Alami Perlambatan Ekonomi, Adakah Peluang Bangkit ?

0
105
Berita Ekonomi Swiss

Ekonomi dunia saat ini tengah lesu di karenakan 90% kawasan dunia mengalami perlambatan ekonomi. IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tahun 2019 menjadi 3% di Oktober lalu dari sebelumnya 3.3% di April dan 3.5% di Januari 2019. Apa penyebabnya ?

Penyebab dari kelesuan ekonomi global ini adalah karena :

  1. Perang dagang dua negara ekonomi terbesar di dunia yaitu AS dan Cina, menyebabkan ketidakstabilan, menekan ekspor, dan manufaktur semua negara sehingga banyak negara mengalami penurunan PDB pada kuartal III tahun 2019 ini.
  2. Krisis geopolitik yang terjadi di Eropa yaitu ketidakjelasan proses BREXIT yang masih terjadi sampai saat ini. Proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa masih menghadapi ganjalan dari Parlemen Inggris sehingga dua kali diundur dari bulan Maret 2019 ke bulan Oktober 2019 dan akhirnya di undur kembali dari bulan Oktober 2019 ke Januari 2020. Bahkan Inggris akan kembali mengadakan Pemilu yang di percepat tanggal 12 Desember 2019 ini setelah Majelis Rendah Parlemen Inggris menyepakatinya dengan keputusan mutlak sebanyak 438 suara menyetujui dan dan 20 suara menolak, dan sudah di sahkan oleh Majelis Tinggi Parlemen. Kekhawatiran Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan (No-Deal Brexit) menimbulkan kekhawatiran bahwa Inggris akan terseret dalam resesi dan akan menyeret negara-negara lainnya di kawasan Eropa.
  3. Krisis Hong Kong akibat demo berkepanjangan telah membawa Hong Kong ke dalam resesi sehingga negara-negara di kawasan Asia yang terlibat hubungan dagang dengan Hong Kong terkena imbasnya.

Karena belum jelasnya kapan masalah yang mempengaruhi perkembangan ekonomi dunia ini akan selesai, maka belum terlihat tanda-tanda ekonomi dunia akan pulih. Adakah peluang untuk bangkit ?

Harapan terbesar yang saat ini di tunggu pasar adalah Pemilu Brexit 12 Desember 2019 dan juga kejelasan kesepakatan dagang AS dan Cina sekitar bulan Desember 2019 ini. Jika sesuai hasilnya dengan ekspektasi para pelaku pasar (misalnya pemilu Inggris memenangkan referendum ulang atau membatalkan Brexit dan dalam kesepakatan dagang AS-Cina fase pertama di tandatangani), maka kedua peristiwa ini dapat mendorong perekonomian dunia kembali terangkat dan keluar dari kekhawatiran akan perlambatan ekonomi yang lebih signifikan.