Dolar AS terdorong bergerak lebih tinggi pada awal perdagangan Eropa Senin, dengan meningkatnya infeksi virus di Eropa dan AS, ditambah keraguan kesepakatan stimulus fiskal AS mendorong para trader untuk meninggalkan mata uang beresiko demi safe haven.
Dollar Index menguat 0,2% sempat menyentuh level 93.000 setelah sempat turun 1% pada minggu lalu. Menguatnya dolar mampu menekan balik mata uang utama. EUR/USD turun 0,2% ke level 1.18200an, GBP/USD turun sempat tertekan di bawah 1.30000 dan USD/JPY naik 0,2% ke level 104.900an.
Infeksi virus Covid-19 telah meningkat lebih tinggi di Eropa dan AS dengan Perancis dan Amerika mencatat jumlah kasus harian tertinggi di akhir pekan lalu. Spanyol telah umumkan keadaan darurat baru dan Italia memerintahkan restoran dan bar untuk tutup menjelang malam. Di AS, bahkan mencatat kasus harian terbesar sebanyak 80 ribu kasus di akhir pekan lalu.
Hanay ada sedikit tanda-tanda kompromi tentang RUU stimulus fiskal. Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows saling menuding pihak yang membuatnya lamban, menunjukan RUU Simulus ini mungkin bisa disepakati setelah pemilu presiden.
Minggu ini juga ada tiga bank senral utama mengadakan pertemuan, serta ada rilis data pertumbuhan ekonomi untuk AS dan AS.