Libur Pasar AS Membuat Harga Emas Datar

0
85

NYSE, Nasdaq, dan pasar obligasi AS semuanya tutup pada hari Senin (20/01/2023) untuk libur Hari Presiden AS. Ini membuat sejumlah pelaku pasar ragu-ragu. Dolar AS dan pasar obligasi AS, sendiri telah menjadi pendorong utama perdagangan emas selama beberapa bulan terakhir dan dengan kedua pasar ini ditutup secara efektif membuat harga emas tidak akan banyak bergerak.

Disisi lain, kalender ekonomi adalah rilisan risalah FOMC. Setelah dua minggu terakhir pembicaraan hawkish Fed yang hampir konstan, akan menarik untuk melihat apakah ada anggota pemungutan suara yang mempertimbangkan kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan 1 Februari.

Pasar sekarang memperkirakan kenaikan suku bunga 25 basis poin pada masing-masing dari tiga pertemuan FOMC berikutnya, mengambil tingkat resmi menjadi 5,25% hingga 5,5%. Pasar juga sekarang menetapkan harga pada tingkat terminal 5,285%.

Jika risalah FOMC menunjukkan bahwa ada dukungan untuk kenaikan 50bp pada pertemuan terakhir, ekspektasi pasar ini mungkin masih bergerak lebih tinggi, meningkatkan imbal hasil obligasi dan dolar AS dan membebani harga emas.

Selain itu, dalam minggu ini akan ada rilisan data inflasi AS yakni PCE inti dan pembaruan angka PDB AS untuk kwartal 4 terbaru.

Dalam perdagangan di akhir pekan kemarin, imbal hasil obligasi AS berakhir Jumat sebagian kecil dari posisi terendah hariannya, membuat dolar AS sedikit melemah hingga akhir pekan. Dengan sedikit berita sejauh ini hari ini, dan dengan sentimen risiko yang netral, pelemahan dolar marjinal ini telah memungkinkan emas untuk mendorong sentuhan lebih tinggi.

Secara garis besar adalah bahwa logam mulia tetap dalam tren turun jangka pendek dan pengujian lebih lanjut di $1.818/ons pada hari Jumat, sebagai posisi terendah multi-minggu yang tidak dapat dikesampingkan. Di bawah sini, $1.808/ons akan mulai terlihat $1.800/oz. Jangka pendek DMA 20 menawarkan resistensi awal di $1.862/ons. menjelang retracement Fibonacci 23,6% di $1.878/ons.