Lemahnya Dolar AS Bangkitkan Sisi Beli Emas Kembali

0
227
Berita Komoditas Emas

JAVAFX – Lemahnya dolar AS bangkitkan sisi beli emas kembali pada perdagangan Rabu kemarin dengan berhasil menciptakan situasi belinya lagi namun masih ada bayang-bayang akan naiknya suku bunga the Fed dan perang tarif yang menyertainya.

China sudah akan memberikan niatnya untuk melakukan tindakan balasannya kepada AS dengan tarif baru dengan nilai kurang lebih $16 milyar jika AS memang memaksakan tarif yang baru nantinya dan bank sentral China, PBOC terus melakukan injeksi pasar dengan usaha menurunkan nilai yuannya, sehingga bursa saham Shanghai berhasil menguat dan membuat harga emas sempat menguat lagi.

Penguatan harga emas juga muncul setelah surplus perdagangan China tidak turun sebesar perkiraan pasar di saat kondisi perang tarif baru dimulai bulan lalu. Sinyal ini menandakan bahwa daya beli konsumen China sebagai pembeli emas terbesar didunia kemungkinan besar masih terjaga tinggi. Dan kesempatan beli emas juga karena pasar sedang mempertanyakan kinerja ekonomi AS di kuartal ini ketika perang tarif terjadi.

Hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $3,50 atau 0,29% di level $1221,80 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak September di Comex ditutup menguat $0,07 atau 0,44% di level $15,44 per troy ounce.

Banyak yang menyangsikan bahwa ekonomi AS masih bisa bertahan dan berkembang rumor bahwasanya kenaikan suku bunga the Fed bisa ditunda kenaikannya karena lambannya pertumbuhan ekonomi yang disebabkan perang tarif yang tetap panas.

Tindakan lainnya dari AS bahwa Iran akan segera mendapatkan sanksi ekonomi jenis baru di mana segala bentuk transaksi keuangan termasuk perdagangan emas, batubara dan minyak telah dilarang oleh AS karena AS keluar dari Kesepakatan Nuklir 2015. Kondisi beberapa konflik diatas menimbulkan borong emas sejenak dengan harapan pelarangan penggunaan mata uang dolar akan ditukar dengan menggunakan emas, sehingga permintaan emas sempat meningkat semalam.

Akan tetapi penguatan emas memang masih terbatas karena masih khawatir dengan rencana kenaikan suku bunga the Fed. Pasca melihat dari hasil pandangan the Fed yang baru di mana bank sentral AS ini lebih optimis terhadap masa depan ekonominya sehingga suku bunga akan naik lagi di tahun ini, serta mendapat dukungan moril dari rasa optimis Trump tentang keberhasilannya dalam melakukan perang tarif, telah membuat harga emas terkoreksi kembali.

Namun penguatan emas pernah juga muncul lagi ketika Presiden Trump bertemu dengan Presiden Komisi Uni Eropa Jean Claude Juncker beberapa pekan lalu, di mana keduanya sepakat untuk menunda pemberlakuan halangan tarif baru bagi kendaraan dan akan meningkatkan pembelian produk asal AS. Sayangnya situasi justru sedang memburuk di mana kondisi perang tarif AS dan China sedang memanas lagi seiring dengan peningkatan tarif bagi impor China yang awalnya 10% menjadi 25% dengan nilai hingga $200 milyar per tahun, menjadi kondisi perang dagang makin panas dan membuat emas tidak menarik untuk dikoleksi pada waktu itu.

Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street bisa ditutup negatif di mana bursa DowJones turun 0,18%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahannya sebesar 0,10% di level 95,092. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas, yaitu data inflasi China, klaim pengangguran mingguan AS, inflasi produsen AS.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi