Penilaian risiko Bank Sentral Selandia Baru atau yang disebut juga Reserve Bank New Zealand (RBNZ) terhadap sistem keuangan Selandia Baru sebagian besar tidak berubah. Keputusan tentang perubahan persyaratan modal bank masih menunggu waktunya.
Dalam Laporan Stabilitas Keuangan atau yang disebut juga Financial Stability Report (FSR) enam bulanan, RBNZ menyimpulkan bahwa risiko terhadap sistem keuangan Selandia Baru secara luas tidak berubah sejak November 2018. Tingkat utang yang tinggi di sektor rumah tangga dan peternakan sapi perah, serta posisi Selandia Baru terhadap perkembangan global, terus menjadi poin utama kerentanan.
FSR mencatat bahwa “upaya berkelanjutan diperlukan untuk meningkatkan kesehatan dan efisiensi sistem”, yang mencerminkan proposal RBNZ saat ini untuk secara signifikan meningkatkan persyaratan modal minimum bagi bank. Pembatasan RBNZ pada rasio pinjaman terhadap nilai (LVR) untuk hipotek dibiarkan tidak berubah. Pembatasan-pembatasan sebelumnya telah dilonggarkan November lalu (mulai berlaku dari Januari tahun ini), dan RBNZ mencatat bahwa dampak dari ini masih dalam penilaian.
Ada kemungkinan bahwa RBNZ akan terus mengurangi pembatasan LVR dari waktu ke waktu, karena semakin jauh dari ketergantungan pada kebijakan ‘makroprudensial’ yang mendukung tindakan ‘mikroprudensial’ seperti persyaratan modal bank. Apakah kita melihat pelonggaran LVR lain segera setelah November tahun ini, akan tergantung pada bagaimana pasar perumahan menanggapi hasil dari stimulus baru-baru ini terhadap penurunan tajam dalam tingkat hipotek dan akibat pengesahan pajak capital gain.
NZDUSD sempat naik dari level 0.65396 ke level 0.65512 lalu turun kembali ke level 0.65392. Secara teknikal, pergerakan NZDUSD diprediksi masih stabil antara moving average 5 time frame harian di level 0.65350 dan moving average 20 time frame harian di level 0.65600.
