JAVAFX – Harga emas melompak ke level tertinggi sejak November 2012 di awal perdagangan hari Senin meskipun Presiden Fed Jerome Powell mengesampingkan suku bunga negative dan harga saham juga menguat. Logam mulia ini naik menyentuh level $173,58 (platform MT5 PT JavaGlobal Futures) pada Senin pagi dan sekaligus melanjutkan kenaikan empat hari sebelumnya.
Apa yang membuat harga emas melonjak naik?
Jerome Powell memang enggan menggunakan suku bunga ngatif untuk merespon dampak ekonomi coronavirus yang telah merusak ekonomi AS. Namun Powell mengatakan bahwa bank sentral harus berbuat lebih banyak dalam hal ini memberikan stimulus untuk membantu ekonomi menyerap goncangan yang ditimbulkan dari pendami ini.
Powell telah menepis harapan pasar untuk suku bunga negative, sementara Gubernur BOE, Andrew Bailey dan Gubernur BOJ, Haruhiko Kuroda menyarankan bahwa focus mereka adalah pada pembelian obligasi dan program pinjaman lainnya untuk menjaga suku bunga tetap rendah.
Namun, melihat reli emas, tampak seolah-olah investor yakin bahwa Fed dan bank sentral utama lainnya pada akhirnya akan menurunkan suku bunga ke wilayah negatif. Reserve Bank of New Zealand membuka pintu ke tingkat di bawah nol pekan lalu. Bank Sentral Eropa, Bank Nasional Swiss, dan Bank Jepang sudah menjalankan kebijakan suku bunga negatif.
Selain mengenai suku bunga, penggerak harga emas naik adalah meningkatnya tensi hubungan antara AS dan China serta kekhawatiran gelombang kedua dari penyebaran virus corona.
Pergerakan naik harga emas semakin dekat dengan area resisten 1790.00 – 1800,00.