Langkah Perbaikan Harga Emas Sepertinya Makin Berat

0
113

JAVAFX – Langkah perbaikan harga emas sepertinya makin berat pada perdagangan awal pekan hari ini di mana aksi beli emas masih sulit terjadi jika investor berpikir bahwa kenaikan suku bunga the Fed masih terus menghantuinya disertai pula akan tertundanya perang dagang AS dengan China.

Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan akhir pekan kemarin, kondisi greenback mengalami tekanannya dari emas, sehingga hal ini membuat harga emas kontrak Juni di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $2,30 atau 0,18% di level $1291,70 per troy ounce. Dalam perdagangan sepekan, harga emas mengalami penurunan sebesar 2,2%. Sedikit lebih baik dibanding penutupan mingguan 8 Desember 2017 yang turun 2,6%.

Dan pagi ini potensi buyback belum juga muncul setelah diumumkan bahwa perang dagang antara AS dengan China tertunda setelah kedua belah pihak mencapai kesepakatan kerjasama perdagangan dengan akan menunda kebijakan tarif yang telah mereka lakukan bulan lalu.

Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin menyatakan bahwa di Sabtu lalu, AS dan China sepakat menunda kebijakan tarif serta akan diperbesar pembeliaan produk-produk pertanian dan energi AS oleh China dan segera disepakati pula pengetatan terhadap kebijakan hak paten yang sering dilanggar oleh perusahaan-perusahaan asal China.

Memang sejauh ini pihak China belum mengeluarkan komentar atas hasil perundingan akhir pekan tersebut, namun pihak AS sangat serius untuk mengurangi defisit perdagangannya senilai $335 milyar tersebut dengan akan mengirim Menteri Perdagangannya, Wilbur Ross ke Beijing untuk segera menindaklanjuti kesepakatan dagang tersebut.

Situasi ini sudah pasti membuat pasar ekuitas langsung bergairah lagi di mana pasar saham Asia menyambut positif perkembangan perdagangan tersebut, dan sudah menjadi perhatian pula bahwa faktor pengaman aset seperti emas juga segera ditinggalkan investor sejenak. Investor pasti akan kembali memperhatikan bagaimana suku bunga the Fed bulan depan alias memperhatikan bagaimana data-data ekonomi AS.

Investor kalau sudah melihat data ekonomi yang berasal dari AS, biasanya meletakkan posisinya di emas terlebih dahulu dan berpindah ke aset-aset berdenominasi dolar AS, dan hasilnya memang terjadi di pekan lalu di mana misalkan data aktivitas manufaktur Philadephia membaik dan tertinggi sejak 1973 silam sehingga membuat yield obligasi AS masih bertahan dengan aman di atas level 3% di dekat level tertinggi 7 tahunnya dan investor meninggalkan emas.

Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg.
Sumber gambar: Reuters