Ekspor Jerman meningkat bahkan melampaui perkiraan pada Januari, tumbuh 2,1% dari penurunan bulan sebelumnya atas kuatnya permintaan dari Amerika Serikat dan Inggris, data menunjukkan pada hari Jumat. Jajak pendapat Reuters memperkirakan ekspor Jerman Hanya meningkat sebesar 1,5%.
Meskipun rebound, ekspor negara ekonomi nomor satu di benua Eropa itu hanya kembali ke level April tahun lalu, catat kepala makro global ING, Carsten Brzeski.
Ekspor Jerman ke AS naik 3,1% di bulan tersebut dan ekspor ke Inggris naik 7,8%, data menunjukkan. Ekspor ke Rusia meningkat secara kalender dan disesuaikan secara musiman 12,3% pada Januari dibandingkan dengan Desember, sementara impor dari Rusia turun 36,7% di bulan tersebut.
Kantor statistik federal juga menunjukkan, impor Jerman turun 3,4% dibandingkan dengan Desember, berbanding ekspektasi untuk kenaikan 2,0%. Sebagian besar impor ke Jerman berasal dari China, sebesar 12,7 miliar euro.
Neraca perdagangan luar negeri menunjukkan surplus 16,7 miliar euro ($17,73 miliar) di bulan Januari, naik dari 10,0 miliar euro di bulan Desember, baik dalam kalender maupun penyesuaian musiman.
Masalah rantai pasokan, krisis energi, dan risiko geopolitik diperkirakan akan berdampak pada perusahaan pengekspor tahun ini.
Kamar Dagang dan Industri Jerman DIHK memperkirakan pertumbuhan ekspor riil sebesar 2,5% pada tahun 2023, satu poin di bawah rata-rata pertumbuhan dekade sebelumnya.