Krisis Global di Depan Mata, Gold Diprediksi Terus Naik

0
112
Harga Emas

Harga Emas Berhasil Bergerak Naik

Krisis Global terutama di AS semakin mendekati kenyataan jika salah di antisipasi. Adanya Inverted Yield menandakan bahwa krisis ekonomi seperti di tahun 2008 dapat terjadi lagi di AS bila tidak segera diantisipasi. Akhir pekan lalu, yield (imbal hasil) obligasi pemerintah AS tenor tiga bulan berada di 2,4527%, lebih tinggi ketimbang tenor 10 tahun yang sebesar 2,4373%. Ini menjadi kejadian pertama sejak Januari 2017.

Buruknya data Manufaktur dan jasa di kawasan Eropa hari Jumat lalu memperparah ketakutan akan melambatnya perekonomian global. Belum lagi proses Brexit, bila salah di antispasi oleh parlemen Inggris pada pertemuan mereka Sabtu minggu depan, 30 Maret 2019, akan membuat ancaman Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan (No Deal) semakin besar. Jika Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan, maka ekonomi Eropa terutama Inggris akan mengalami kekacauan karena tumpang tindih dan tidak jelasnya regulasi perdagangan yang ada.

Kekhawatiran akan kembalinya perang dagang terjadi lagi karena dalam perundingan dagang, Cina mulai menunjukkan ketidaksetujuannya atas beberapa poin dalam perundingan tersebut, dan hal ini akan kembali menimbulkan perang dagang yang dapat merusak ekonomi global.

Semua hal ini harus diantisipasi dengan baik oleh para pemegang kebijakan ekonomi dan para politikus di beberapa negara yang tersangkut masalah-masalah di atas, karena jiika salah antisipasi, maka krisis ekonomi global seperti tahun 2008 akan kembali terjadi. Akibat kekhawatiran akan kembali terjadinya krisis global, para pelaku pasar banyak yang melarikan investasi mereka dari Risk Aversion ke Save havens Emas. Emas sebagai Save Havens diprediksi akan terus naik jika menembus level 1328.00, di atas harga tertinggi bulan Januari (level 1326.12) menuju level 1347.00 hingga level 1351.00, di atas harga tertinggi bulan Februari 2019 (level 1346.53).