Kremlin mengatakan pengiriman kendaraan berat berlapis baja oleh negara-negara Barat ke Ukraina tidak akan mengubah situasi di lapangan.
“Operasi militer khusus akan terus berlanjut.
Tank-tank ini terbakar dan akan terbakar seperti yang lainnya.
Tujuan dari operasi militer khusus akan tercapai,” kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan dalam konferensi pers mingguan di Moskow pada Senin.
Peskov mengatakan keputusan Inggris untuk mengirim tank Challenger 2 ke Kiev dapat “memperpanjang cerita dan membawa lebih banyak masalah ke negara Ukraina.” “Kami mengevaluasi dan menganggap keputusan seperti itu sangat negatif …
Inggris, negara-negara Eropa lainnya, Polandia dan sebagainya, yang sekarang berbicara tentang niat mereka untuk mengatur babak baru pasokan peralatan militer berteknologi baru yang lebih maju untuk Ukraina, tidak akan bisa mengubah situasi di lapangan.
Mereka harus memahami ini,” kata Peskov.
Dia mengatakan Moskow meragukan kepedulian negara-negara Barat terhadap orang-orang yang tinggal di Ukraina dan masa depan mereka.
Menurut Peskov, negara-negara Barat hanya menggunakan Ukraina sebagai alat untuk mencapai tujuan anti-Rusia mereka.
Pada Minggu (15/1), Inggris mengumumkan keputusannya mengirim 14 unit tank Challenger 2 ke Ukraina dalam beberapa minggu mendatang, setelah percakapan telepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak.
Sementara itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz belum memutuskan apakah akan memasok Leopard 2 ke Kiev, sedangkan Prancis berjanji memberi Ukraina tank tempur ringan AMX 10-RC.