Korsel minta kerja sama China, Rusia untuk cegah tes rudal Korut

0
59

Korea Selatan pada Senin meminta “kerja sama aktif” dari China dan Rusia untuk mencegah Korea Utara melakukan pengujian rudal lagi.

Permintaan itu disampaikan Korsel beberapa jam sebelum Dewan Keamanan PBB bersidang untuk membahas tes rudal balistik antarbenua Korut.

Utusan nuklir Korsel Kim Gunn berbicara dengan Duta Besar China dan Duta Besar Rusia di Seoul, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Korsel.

Kedua duta besar itu untuk membantu meminta tanggung jawab Korut atas “provokasi” yang dilakukannya.

Pertemuan DK PBB itu digelar atas permintaan Amerika Serikat setelah Korut pekan lalu meluncurkan rudal yang memiliki kemampuan menjangkau daratan AS.

“Kim meminta kerja sama aktif dari China dan Rusia, anggota-anggota tetap Dewan Keamanan, dan meminta mereka memainkan peranan konstruktif untuk mencegah provokasi lebih lanjut dari Korea Utara dan untuk mengajak negara itu kembali berdialog,” kata Kemlu Korsel.

Korut telah melakukan serangkaian tes peluncuran rudal balistik tahun ini dengan frekuensi terbanyak sepanjang sejarah negara itu.

Pemerintah AS telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa Korut dapat kapan saja menggelar lagi pengujian bom nuklirnya sejak 2017.

Presiden AS Joe Biden bertemu Presiden China Xi Jinping pekan lalu dan mengatakan bahwa Beijing punya kewajiban untuk mencoba berbicara dengan Korut tentang kelanjutan uji nuklirnya.

Seorang pejabat senior AS pada awal bulan ini mengatakan bahwa Washington percaya China dan Rusia telah meningkatkan upaya untuk membujuk Korut agar tidak melanjutkan pengujian bom nuklirnya.