Pihak berwenang Korea Selatan menempatkan sebuah penampungan kucing di ibu kota Seoul dalam karantina setelah mendeteksi flu burung strain H5N1 pada dua kucing di tempat tersebut, menurut Kementerian Pertanian.
Namun tidak dilaporkan kasus flu burung yang sangat menular itu di manusia di Korsel, lanjut Kementerian.
Kasus ini merupakan yang pertama sejak flu burung terdeteksi di kucing pada 2016 di Korsel, demikian pernyataan Kementerian yang dikeluarkan pada Selasa (25/7).
Dua kucing yang positif mengidap H5N1 merupakan bagian dari 38 kucing yang mati baru-baru ini di penampungan, seperti dilaporkan Kantor Berita Yonhap.
H5N1 telah menyebar pada ternak unggas dan burung liar selama bertahun-tahun dan juga terjadi penyebaran sporadis secara global pada mamalia seperti kucing, cerpelai dan berang-berang.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan risiko penularan H5N1 ke manusia masih cukup rendah namun mengatakan laporan infeksi pada mamalia perlu untuk “diawasi secara ketat”.
Tiga badan PBB bulan ini telah memperingatkan bahwa peningkatan penyebaran flu burung secara global selama ini meningkatkan kekhawatiran ada kemungkinan virus itu telah beradaptasi untuk menyerang manusia dengan lebih mudah dan mendesak negara-negara untuk memperkuat pengawasan penyakit dan meningkatkan kebersihan di pertanian unggas.
Sementara itu, tidak dilaporkan adanya gejala flu burung pada manusia yang melakukan kontak dengan kucing di penampungan di Seoul tersebut, dan semua orang yang melakukan kontak dan dianggap berisiko tinggi akan dipantau selama 10 hari, demikian menurut Kementerian.