Korelasi Antara Harga Emas Dan Pemilihan Presiden AS

0
261

Pemilihan Presiden AS yang secara historis memiliki kecenderungan memengaruhi pasar keuangan. Karena, perubahan kepemimpinan sering diikuti dengan pergeseran kebijakan fiskal. Untuk harga emas, telah terjadi respons yang lebih besar terhadap perubahan lanskap makroekonomi sejak Presiden Richard Nixon mengambil langkah untuk mengakhiri sistem Bretton-Woods yang dimulai pada tahun 1971.

Tapi, dampak historis dari pemilihan Presiden AS terlihat hanya sedikit memberikan bukti hubungan linier antara harga emas dan hasil yang berdasarkan afiliasi partai. Bullion tampak kesulitan di pemerintahan Clinton, sementara logam mulia itu justru ke rekor harga tertinggi di tahun 2011 ketika Obama di Gedung Putih. Hal yang sama dapat dikatakan mengenai kandidat dari Partai Republik karena harga emas melemah selama era Regan, tetapi meningkat selama dua periode di bawah George W. Bush.

Upaya untuk mengaitkan reaksi pasar tertentu berdasarkan afiliasi partai kandidat adalah praktik yang penuh nuansa terutama ketika faktor fundamental eksternal seperti musim dan siklus ekonomi perlu dipertimbangkan. Banyak pengamatan yang kontras dapat dilakukan dari rezim yang berbeda karena pasar keuangan yang menggelembung dan kehancuran selama masa kepresidenan yang berbeda.

Namun demikian, satu pengamatan yang dapat diterapkan pada situasi unik atas kondisi saat ini adalah harga emas menjadi lebih tidak stabil di abad ke-21, dan masih harus dilihat apakah tren ini akan bertahan untuk pemilu 2020 karena guncangan ekonomi dari pandemi COVID-19 mengaburkan prospek ekonomi makro.

Sumber: Data dari Bloomberg

Melacak pergerakan harga emas selama tahun-tahun pemilihan umum dapat membantu menjelaskan dengan melihat performa rata-rata pada tahun sebelum dan sesudah pemilihan umum sejak 1980. Pengamatan ini menunjukkan logam mulia (garis merah) menguat di awal tahun, namun mencapai puncaknya di paruh kedua dan kemudian turun di bulan November.

1980 – Ronald Regan (R)

Sumber: Data dari Bloomberg

Di tahun 1980, harga emas mencapai harga tertinggi $850 pada bulan Januari karena Federal Reserve di bawah Ketua Paul Volcker berada di jalur yang tepat untuk mendorong suku bunga AS menuju 20% untuk mengekang inflasi, tetapi kenaikan emas dari awal tahun hanya sebentar karena logam mulia ini mencatat harga terendah tahun 1980 di $482 pada bulan Maret. Bullion pulih dan diperdagangkan di atas $600 menjelang pemilu 4 November, tetapi konsolidasi hingga akhir tahun tersebut, bertahan di sekitar $590 menjelang tahun 1981.

1984 – Ronald Regan (R)

Sumber: Data dari Bloomberg

Tahun 1984, harga emas sempat di atas $400 pada bulan Maret ketika Federal Reserve mendorong suku bunga acuan kembali di atas 10%, dengan Ketua Volcker masih memimpin setelah dicalonkan untuk masa jabatan kedua pada tahun 1983. Secara bertahap Bullion melemah selama beberapa bulan berikutnya, dengan pemilu 6 November tidak banyak membantu menopang logam mulia itu meski petahana Ronald Regan memenangkan masa jabatan keduanya. Sehingga, harga emas terus melemah setelah pemilu 1984 hingga mencapai titik terendah tahunan ($308) di bulan Desember.

1988 – George Bush (R)

Sumber: Data dari Bloomberg

Pada tahun 1988, harga emas mencatat level tertinggi tahunan ($482) di bulan Januari, namun kembali turun di bawah $400 di bulan September karena suku bunga efektif Federal Funds meningkat menjelang pemilu 8 November, dengan bank sentral AS dipimpin oleh Alan Greenspan, yang dicalonkan oleh Regan pada tahun 1987. Kemenangan Bush tidak banyak memengaruhi harga emas, dengan emas batangan itu bergerak sideways sepanjang sisa tahun hingga akhir 1988 di sekitar $410.

1992 – Bill Clinton (D)

Sumber: Data dari Bloomberg

Tahun 1992, emas batangan bertahan di atas $350 hingga bulan Maret. Logam mulia ini melemah di sepanjang paruh pertama tahun tersebut meski Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) terjebak pada siklus pelonggaran suku bunganya setelah resesi di awal 1990-an.

Ketua Fed Greenspan terus memangkas suku bunga AS menjelang pemilu 3 November setelah ditunjuk kembali oleh Bush pada tahun 1991, namun harga emas tetap berada di bawah tekanan setelah Clinton memenangkan kursi kepresidenan. Emas mencatat level terendah tahunan ($332) hanya beberapa hari setelah pemilu. Emas diperdagangkan dalam kisaran sempit selama sisa tahun itu, dengan harga logam mulia itu di kisaran $335 di akhir tahun 1992.

1996 – Bill Clinton (D)

Sumber: Data dari Bloomberg

Di tahun 1996, emas naik di atas $400 selama kuartal pertama karena Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mempertahankan suku bunga AS tidak berubah, dengan Ketua Greenspan masih memimpin setelah ditunjuk kembali untuk masa jabatan ketiga di awal tahun oleh Clinton.

Namun, harga emas bertahan di bawah $400 selama sisa tahun itu meskipun Clinton memenangkan masa jabatan kedua. Emas batangan itu dengan cepat menyerah turun setelah pemilihan 5 November dan menutup tahun 1996 di sekitar $368.

2000 – George W. Bush (R)

Sumber: Data dari Bloomberg

Pada tahun 2000, harga emas pulih di awal tahun meski FOMC terus melanjutkan siklus kenaikan suku bunga dari tahun 1999, dengan logam mulia itu diperdagangkan di atas $300 di bulan Februari.

Namun, harga emas batangan kembali turun di kuartal berikutnya meski FOMC telah menerapkan kenaikan suku bunga terakhirnya di bulan Mei, dengan logam mulia mencatat level terendah tahunan ($ 264) hanya beberapa hari setelah pemilu 7 November. Harga emas bergerak naik selama sisa tahun 2000 dan mengakhiri tahun 2000 di sekitar harga $272 setelah Ketua Fed Greenspan, yang menjalani masa jabatan keempatnya setelah ditunjuk kembali oleh Clinton, mempertahankan suku bunga AS.

2004 – George W. Bush (R)

Sumber: Data dari Bloomberg

Pada tahun 2004, harga emas diperdagangkan naik hingga $426 selama kuartal pertama karena Federal Reserve mempertahankan suku bunga AS pada 1,00%, tetapi tergelincir di bawah $400 pada beberapa kesempatan menjelang pemilu 2 November karena Ketua Greenspan, yang menjalani masa jabatan kelima yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah ditunjuk kembali oleh George W. Bush, mulai menaikkan suku bunga di paruh kedua tahun itu. Harga emas meningkat setelah Bush memenangkan masa jabatan keduanya, dengan emas batangan mencatat harga tertinggi tahunan ($456) di bulan Desember.

2008 – Barack Obama (D)

Sumber: Data dari Bloomberg

4 November 2008

Pada tahun 2008, harga emas sempat naik di atas $1000 pada bulan Maret karena FOMC menurunkan suku bunga AS sebagai respon terhadap krisis perumahan sub-prime, namun kembali turun menjadi $721 menjelang pemilu 4 November bahkan ketika bank sentral di bawah pimpinan Bernanke melakukan dua kali penurunan suku bunga di bulan Oktober. Emas mencatat level terendah tahunan ($712) hanya beberapa hari setelah Obama memenangkan pemilu, dengan emas batangan pulih sepanjang sisa tahun ini dan menutup tahun 2008 di sekitar angka $882.

2012 – Barack Obama (D)

Sumber: Data dari Bloomberg

6 November 2012

Di tahun 2012, harga emas memulai tahun ini di atas $1600 dan naik hingga $1781 di Februari, namun akhirnya mencatat level terendah tahunan ($1540) di bulan Mei meski FOMC mempertahankan tingkat suku bunga AS mendekati nol. Harga emas pulih menjelang pemilu 6 November dan diperdagangkan kembali di atas $1700, namun rebound tersebut terurai meskipun Obama memenangkan masa jabatan kedua dan emas mengakhiri tahun tersebut di sekitar $1675.

2016 – Donald Trump (R)

Sumber: Data dari Bloomberg

8 November 2016

Harga emas memulai tahun 2016 turun di bawah $1100 setelah FOMC yang dipimpin oleh Ketua Janet Yellen menaikkan suku bunga AS di akhir 2015, namun diperdagangkan hingga mencapai $1366 di bulan Juli karena bank sentral mempertahankan tingkat suku bunga Federal Funds di kisaran 0,25% hingga 0,50%. Namun, harga emas tergelincir di bawah $1300 menjelang pemilu 4 November. Kemenangan Donald Trump tidak banyak membantu dan menopang logam mulia ini dan emas batangan menutup tahun tersebut di sekitar angka $1148.

2024 – ?

Sejak runtuhnya sistem Bretton-Woods, berbagai faktor fundamental dapat dikaitkan dengan perubahan harga emas. Tetapi, melihat garis waktu pemilihan Presiden AS hanya menawarkan sedikit bukti hubungan linier antara emas batangan dan afiliasi partai, namun logam mulia itu justru menjadi lebih responsif terhadap lingkungan ekonomi makro.

Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa harga emas telah menjadi lebih tidak stabil di abad ke-21, dan masih harus dilihat apakah tren ini akan bertahan setelah pemilu 2020 karena logam mulia diperdagangkan ke rekor tertinggi baru.

Sepanjang tahun 2024 ini, emas mengalami volatilitas yang cukup lebar ketika Federal Reserve menaikkan suku bunga dan isu isu terkait kebijakan suku bunga mendatang. logam mulia itu mencatat harga tertinggi sepanjang sejarah di sekitar angka 2450.

Sumber: Metatrader5 Java Global Futures