Emas berupaya konsolidasi dari level penurunan terbesarnya dalam dua bulan. Penurunan emas terjadi seiring berjalannya waktu dan jatuh sangat tajam. Emas masih tertekan di dekat level terendah satu minggu, namun masih dalam upayanya untuk bangkit kembali.
Sementara itu, Ketua DPR AS, Mitch McConnel, nyatakan dukungannya terhadap penolakan Presiden Trump atas pembicaraan stimulus bipartisan. Di sisi lain, masalah virus kembali mendapatkan perhatian pasar sementara pesimisme Brexit menambah suasana risk-off. Kalender ekonomi yang ringan di Asia membuat katalis risiko masih menjadi penggerak harga.
Harga emas tertekan di sekitar 1.877 selama awal perdagangan Asia pada hari Rabu. Logam kuning tersebut mencatat penurunan terbesarnya sejak akhir September karena risk aversion pasar memperbarui kekuatan dolar AS pada hari sebelumnya.
Minimnya data ekonomi di Asia membuat para pelaku pasar mangalihkan analisanya pada faktor risiko yang dapat mempengaruhi arah secara langsung. Kondisi kesehatan Trump, stimulus fiskal, masalah virus, dan Brexit kemungkinan dapat dijadikan panduan utama kunci yang harus diamati.
Emas saat ini diperdagangkan di atas level 1880, dengan tren yang masih lemah untuk jangka pendek. Indikator RSI pada grafik H1 dan H4 masih menunjukkan tren kenaikan namun lemah. Namun jika emas mampu menembus level 1.900, harga akan bergerak menuju level resistance di 1.910,65 dengan level resistance selanjutnya di 19.17.
Namun jika gagal gagak konsolidasi, emas akan menuju level support yang cukup kuat di 1.851,82 jika harga menembus level terendahnya kemarin di 1.875,33.