JAVAFX – Konsolidasi dolar pasca Beige book perdagangan pasar uang Asia Pasifik hingga jelang siang hari ini, di mana kondisi ini merupakan perwujudan dari kondisi sebelumnya dengan keinginan pasar yang masih ingin melemahkan mata uang AS tersebut.
Melihat pada perdagangan sebelumnya, pergerakan dolar AS mengalami tekanannya dari mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup mendatar di level 1,1469, GBPUSD ditutup menguat di level 1,2980, AUDUSD ditutup menguat di level 0,7096 dan USDJPY ditutup menguat di level 112,59.
Dan untuk sementara di siang ini, EURUSD bergerak di level 1,1410, GBPUSD bergerak di level 1,2887, AUDUSD di level 0,7099 dan yen di level 112,09.
Kondisi yen sempat melemah terhadap dolar AS setelah gejolak perang dagang sedikit mereda pasca Kanada sepakati dagang dengan AS dan revisi anggaran belanja Italia membuat aksi safe haven dolar menggelora. Namun, yen terus menguat terhadap dolar karena efek buruknya kinerja saham dunia dalam sepekan terakhir sehingga aksi safe haven cukup marak terjadi, apalagi jika bursa saham mengalami koreksi.
Pernyataan ketua the Fed Jerome Powell bahwa suku bunga Fed bisa naik karena ekonomi AS sangat kuat, kondisi ini makin memantapkan keinginan investor untuk memiliki aset berlatar belakang asal AS waktu itu. Semalam, keinginan tersebut mulai diingatkan kembali ke pasar dengan hasil Beige book.
Yen sempat melemah dan menyentuh level terlemahnya sejak 2011 atau sesaat seperti gempa Jepang 2011. Kondisi ini makin memperburuk citra pemerintahan PM Abe, namun lambat laun kembali pulih dengan terus setelah pasar saham dunia terus mengalami guncangan akibat perang dagang dan suku bunga Fed yang tinggi.
Namun efek perang tarif sebelumnya sudah terasa sejak data survei tankan bulan lalu yang mengalami penurunan. Dan Presiden Trump kembali menuduh bahwa jatuhnya pasar saham dunia di pekan lalu disebabkan oleh keinginan bank sentral AS yang menaikkan suku bunganya. Situasi kepanikan di pasar saham membuat aksi melepas dolar cukup besar terjadi sehingga dolar sendiri mengalami koreksi. Namun seiring kembali membaiknya pasar saham dunia, disitulah buyback dolar kembali muncul dimana fungsi dolar sebagai mata uang paling aman berfungsi lagi.
Masih gagalnya perundingan Brexit masih menjadi penekan pound untuk sulit bangkit. PM May memang akan segera mendapatkan jawaban positif dari parlemen Inggris, sehingga menunggu kepastian dari Eropa. Faktor Brexit menjadi pertaruhan politik Inggris di masa mendatang.
Faktor kinerja industri yang turun di zona euro juga sedikit menghambat pulihnya euro yang memang sedang sulit untuk pulih pasca ditolaknya rancangan anggaran Italia pekan ini. Kinerja industri yang turun seakan menghambaht keinginan ECB untuk menaikkan suku bunganya.
Diharapkan ECB hari ini ada kejutan dan Draghi akan mengucapkan pernyataan yang bisa membuat euro pulih lebih besar.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi