JAVAFX – Konsolidasi dolar AS pasca kesepakatan dagang Kanada pada perdagangan sesi Asia siang ini dimana arah pergerakan ini sebagai upaya investor menangkap sinyal kuat bahwa mata uang AS haruslah mulai dikuatkan kembali disaat pasar melihat kepastian tensi perang dagang yang berkurang.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback memberikan tekanan kepada beberapa mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup melemah di level 1,1577, GBPUSD ditutup menguat di level 1,3038, AUDUSD ditutup menguat di level 0,7223 dan USDJPY ditutup menguat di level 113,96.
Dan untuk sementara di pagi ini, EURUSD bergerak di level 1,1571, GBPUSD bergerak di level 1,3036, AUDUSD di level 0,7227 dan yen di level 113,93.
Pound dan mata uang utama dunia lainnya, memang masih bergerak dengan sisi pelemahannya terhadap dolar AS di mana ini merupakan bentuk lanjutan pasar dari pergerakan pekan sebelumnya yang di mana indeks dolar atau greenback menguat cukup besar sebagai upaya investor yang melihat ekskalasi keinginan kenaikan suku bunga Fed yang akan terjadi beberapa kali lagi sehingga investor lebih menyukai untuk mengoleksi dolarnya.
Faktor masih gagalnya perundingan Brexit juga sangat mempengaruhi sentimen dari euro dan pound yang ingin menguat terhadap dolar AS. Harapannya proses Brexit dapat segera memberikan berita kejutan sehingga proses pemisahan Inggris dari Uni Eropa bisa berjalan lancar. Bila ini terjadi maka ada harapan bagi pound dan euro untuk pulih semakin besar.
Pound memang berat langkahnya seperti juga yen yang masih enggan bergerak menguat lebih besar pasca kesepakatan dagang antara AS dengan Jepang berhasil disetujui Shinzo Abe dengan Trump baru-baru ini. Milyaran dolar berhasil diselamatkan untuk terhindar dari masalah perang tarif sehingga yen agak terselamatkan sejenak. Belum lagi hasil kesepakatan AS dengan Kanada sehingga perjanjian trilateral antara Kanada, AS dengan Meksiko bisa membuat hemat anggaran sekitar $1,2 trilyun dalam setahun sehingga AS merasa diuntungkan.
Sebetulnya dolar sempat menguat pekan lalu setelah the Fed menyatakan bahwa suku bunga atau Fed fund rate mereka naik ketujuh kalinya sejak krisis 2008 lalu sebesar 25 bps menjadi 2,25% di bulan ini. Jerome Powell juga menyatakan bahwa suku bunga naik sangat dibutuhkan ekonomi AS demi masa depan, sehingga ada peluang bahwa suku bunga masih bisa naik lagi.
Ungkapan Powell ini membuat Trump kecewa di mana biasanya Trump memang selalu mengkritisi kebijakan bank sentralnya yang gemar menaikkan suku bunga sehingga mata uangnya bisa menguat. Namun keberhasilan perjanjian Kanada sepertinya tidak akan membuat Trump berkomentar mencegah penguatan dolar.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi