JAVAFX – Perang dagang yang berlangsung selama 18 bulan antara Amerika Serikat dengan China telah menimbulkan konsekuensi-konsekuensi ekonomis. Salah satunya adalah penurunan jumlah labat atau keungungan di sektor industri negeri Tirai Bambu.
Sepanjang tahun ini, hingga bulan November, keuntungan industri China menurut Biro Statistik dalam laporannya di hari Jumat (27/12/2019) mengalami penurunan sebesar 2,1% dari tahun sebelumnya atau sebesar 5,61 triliun yuan, dibandingkan penurunan 2,9% dalam 10 bulan pertama 2019.
Sementara secara bulanan, keuntungan perusahaan industri pada bulan November tumbuh 5,4% dari tahun sebelumnya menjadi 593,9 miliar yuan ($ 84,93 miliar). Dibandingkan dengan penurunan 9,9% pada Oktober, penurunan terbesar sejak periode Januari-Februari.
Kewajiban di perusahaan industri naik 5,3% pada akhir November dari tahun sebelumnya, dibandingkan kenaikan 4,9% pada akhir Oktober. Data tersebut mencakup perusahaan dengan pendapatan tahunan lebih dari 20 juta yuan dari operasi utama mereka. (WK)