Harga emas bertahan dekat level tertinggi pada hari Rabu karena investor masih mencari aset aman atas memanasnya tensi geopolitik di Timur Tengah. Pada hari Rabu, harga emas berada di sekitar $1860.00 per troy onz atau sedikit dibawah level tertinggi hari Selasa di $1865.30.
Konflik perang antara Israel dengan Hammas telah memasuki hari keempat dimana pasukan Israel (IDF) melakukan serangan balasan ke Gaza di Palestina atas serangan yang dilakukan milisi Hammas sebelumnya. Serangan Israel telah membuat banyak Gedung-gedung dan bangunan tinggi di Gaza hancur porak-poranda. Disisi lainnya, Hammas terus melakukan penembakan roket ke wilayah Israel, dan aliansi Hammas yaitu Hezbullah di Lebanon Selatan juga ikut menyerang Israel. Dan terbaru milisi di Suriah juga ikut menyerang Israel dari daerah perbatasan di daratan tinggi Golan.
Harga emas terdorong naik juga karena turunnya yield Treasury AS akibat kekhawatiran investor akan risiko perang Israel-Hammas, sehingga pelaku pasar AS menilai pasar modal relatif lebih menguntungkan. Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun yang menjadi acuan turun sekitar 8 basis poin menjadi 4,701%, karena investor beralih ke aset safe haven tradisional di tengah memanasnya situasi Timur Tengah.
Penurunan yield Treasury memberikan dorongan pada pasar saham, karena Wall Street masih khawatir atas kenaikan suku bunga yang cepat baru-baru ini. Investor mungkin juga sudah melupakan risiko geopolitik yang disebabkan oleh konflik tersebut.
Harga emas bertahan di level $1860 dan masih berpotensi meneruskan kenaikan ke level $1872.40 – 1880.00.
Selain memantau perkembangan geopolitik di Timur Tengah, para trader juga menunggu rilis data penting minggu ini yaitu rilis FOMC minutes Rabu malam dan data inflasi (CPI) AS hari Kamis.