Pound berada di posisi terendah dua bulan ini, dengan GBPUSD kehilangan 0,18% hingga diperdagangkan pada 1.37111 setelah menteri dalam negeri Inggris, Amber Rudd, mengundurkan diri pada hari Minggu terkait masalah migran. Hal ini merupakan pukulan bagi Perdana Menteri Theresa May.
Pound telah berada di bawah tekanan pada hari Jumat lalu setelah data menunjukkan bahwa ekonomi Inggris melambat tajam pada kuartal pertama, sehingga mendorong investor untuk memangkas ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Bank of England (BOE) bulan depan.
Pada minggu ini, Investor mengalihkan perhatian mereka ke pertemuan Federal Reserve dan laporan non-farm payrolls April akhir pekan ini. The Fed tidak mungkin menaikkan suku bunga pada akhir pertemuan FOMC selama dua hari pada hari Kamis dini hari nanti setelah kenaikan suku bunga di bulan Maret sebelumnya. Tetapi pernyataan bank sentral The Fed akan diawasi ketat oleh para pelaku pasar di tengah spekulasi mengenai apakah akan menaikkan suku bunga empat kali pada tahun ini, atau tetap tiga kali pada tahun ini.
Secara teknikal, GBPUSD diprediksi masih akan melemah menuju level 1.37069 pada support satu. Jika kuat menembus level 1.37000, maka GBPUSD diprediksi akan turun menuju level 1.36330 pada support kedua.
Hubungi JAVAFX :
Phone / WhatsApp : 082116448874
Apakah Anda membutuhkan informasi Training JAVAFX, Introducer Broker – IB, belajar forex, teknikal forex, signal forex, strategi forex dan analisa forex untuk melakukan transaksi trading forex, trading emas, trading oil, trading index minggu ini? Segera Hubungi Analis JAVAFX
Author : Lien Doe Zhang