Departemen Luar Negeri Amerika hari Kamis (18/5) sepakat mengizinkan para petinggi fraksi Republik dan fraksi Demokrat di Komisi Urusan Luar Negeri DPR untuk melihat sebuah dokumen penting terkait penarikan mundur pasukan Amerika dari Afghanistan tahun 2021.
Ketua Komisi Urusan Luar Negeri DPR Michael McCaul dalam sebuah pernyataan mengatakan Departemen Luar Negeri setuju untuk menunjukkan kepadanya dan anggota DPR Gregory Meeks, dokumen yang menunjukkan ketidaksetujuan.
Dokumen yang ditandatangani oleh beberapa diplomat di Kedutaan Besar Amerika di Kabul tersebut dilaporkan mengungkap keprihatinan akan persiapan Amerika melakukan evakuasi.
Awal bulan ini seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan pengarahan tertutup tentang dokumen itu memenuhi permintaan anggota-anggota Kongres mempelajari lebih lanjut tentang kekacauan penarikan pasukan yang mengakhiri keterlibatan Amerika selama dua dekade di Afghanistan.
Sebagai tanggapan, McCaul menyiapkan surat panggilan untuk meminta pertanggungjawaban Menteri Luar Negeri Antony Blinken yang dinilai telah menghina Kongres.
“Sehubungan dengan undangan itu, saya akan menghentikan upaya menjalankan panggilan tersebut sementara menunggu kajian dokumen itu.
Harap dicatat, bagaimana pun, panggilan ini akan tetap berlaku penuh dan menerima undangan untuk melihat dokumen itu tidak akan menghapus hak komisi terkait panggilan itu,” tulis McCaul pada Blinken.
McCaul juga meminta Blinken merilis “After Action Review” atau kajian pasca penarikan mundur pasukan yang telah dilakukan pemerintah Biden.
Menurut McCaul, laporan pada bulan Maret 2022 setebal 87 halaman, telah banyak “dihapus” dan tidak dapat dijelaskan, serta secara langsung bertentangan dengan pernyataan publik pemerintahan Biden, yang sebagian besar menyalahkan kegagalan penarikan pasukan itu pada pemerintahan sebelumnya.
McCaul telah meminta Departemen Luar Negeri merilis laporan lengkap selambat-lambatnya pada 5 Mei lalu.
Komisi Urusan Luar Negeri DPR telah melakukan sidang dengar pendapat tentang penarikan mundur pasukan Amerika dari Afghanistan, termasuk insiden bom bunuh diri di bandara Kabul pada 26 Agustus 2021 yang menewaskan 13 personil Amerika dan 170 warga sipil Afghanistan.