Komentar Trump Kirim Harga Minyak Ke Ruang Koreksi

0
201
Harga Minyak Bergerak Negatif Ringan

JAVAFX – Komentar Trump kirim harga minyak ke ruang koreksi pada perdagangan minyak siang hari jelang sore ini dimana kondisi ini terjadi ketika pasokan minyak dunia yang akan terjadi kekurangan.

Di dalam pernyataannya pada sidang PBB, Presiden Trump menyatakn bahwa OPEC telah memainkan perannya sebagai pengatur harga dan mengirim harga ke level yang lebih mahal. Trump kembali mendesak kartel minyak tersebut untuk segera menurunkan harga dengan cara menaikkan produksi minyaknya kembali.

Sejak tahun lalu, OPEC dan Rusia telah membatasi pasokan minyaknya 32,5 juta bph sehingga harga minyak berhasil naik lagi dari level $25 per barel menjadi 80an sekarang ini. Dan Trump juga membuat sanksi baru kepada Iran sehingga pasokan minyak dunia akan mengalami kekurangan. Diberitakan bahwa India sudah akan menghentikan pembelian minyaknya dari Iran sehingga pasokan akan berlimpah.

Hal lain yang membuat harga minyak terkena koreksi karena masalah perang dagang yang belum usai. Turunnya kinerja ekonomi akan berdampak terhadap harga minyak dalam tekanan. Dan persediaan minyak API mengalami kenaikan sebesar 2,7 juta barel di pekan lalu, sebuah kejutan baru tentunya.

Para peserta OPEC meeting berdalih bahwa sebaiknya Trump tidak bersuara kembali agar harga minyak tidak naik. Tingginya harga minyak selain karena pembatasan produksi minyak OPEC, kondisi sanksi minyak Iran telah membuat beberapa negara juga sedang kebingungan mencari pasokan baru. Arab Saudi dan Rusia sendiri masih belum mampu meningkatkan besaran produksinya secara cepat untuk menutup kekurangan pasokan minyak Iran. Sampai saat ini, beberapa negara OPEC lainnya masih belum ada keinginan menaikkan produksinya.

Hal ini telah membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak September di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $0,13 atau 0,18% di level $72,15 per barel. Sedangkan minyak Brent kontrak Oktober di pasar ICE Futures London untuk sementara melemah $0,04 atau 0,05% di harga $81,83 per barel.

Namun kondisi perang tarif ini sungguh mengganggu pergerakan minyak. Perang dagang akan membawa konsekuensi akan turunnya pertumbuhan sebuah negara sehingga permintaan akan minyak juga dapat dipastikan mengalami penurunan. Inilah yang ditakutkan oleh pelaku pasar jika masalah perang dagang kembali memanas. Harapannya dalam waktu dekat Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin segera berunding dengan pihak China untuk menyelesaikan masalah perdagangan mereka sehingga tensi perang dagang bisa berkurang.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi