Komentar Mnuchin Tahan Kejatuhan Harga Minyak

0
231

JAVAFX – Komentar Mnuchin tahan kejatuhan harga minyak pada perdagangan minyak siang hari jelang sore ini di mana potensi kekurangan pasokan akan segera diimbangi mulai bertambahnya produksi dari OPEC dan Rusia.

Harga minyak semalam jatuh cukup dalam sebagai bentuk kekhawatiran investor terhadap kelebihan pasokan yang disebabkan produksi Libya yang telah pulih dan rencana dikeluarkannya Cadangan Strategis minyak AS sebesar 600 juta barel, yang membuat pasar minyak akan kelebihan pasokannya.

Sebelumnya, seperti kita ketahui bahwa Presiden Trump berkeluh kesah terhadap harga minyak yang meninggi dan menuduh OPEC dan serta Rusia di balik semua itu. Trump menganjurkan OPEC untuk tidak menahan pasojan 1,8 juta bph, dan sejauh ini telah ada peningkatan produksi khususnya dari Arab Saudi.

Namun beruntung sisi koreksi harga minyak tidak berlanjut setelah Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin memberi keterangan bahwa beberapa negara pengimpor minyak Iran diberi kesempatan batas waktu perpanjangan untuk mencari pemasok baru sebagai pengganti minyak Iran. Seperti kita ketahui, sejak AS keluar dari Kesepakatan Nuklir 2015, maka ekspor minyak Iran telah mendapat larangan keras dari AS dan semua negara tidak boleh membeli minyak Iran jika tidak ingin mendapat sanksi AS.

Hal ini telah membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Agustus di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $0,06 atau 0,09% di level $68,00 per barel. Sedangkan minyak Brent kontrak September di pasar ICE Futures London untuk sementara menguat $0,25 atau 0,35% di harga $72,09 per barel.

Potensi penguatan harga lebih lanjut kemungkinan juga tidak akan terjadi karena beberapa negara seperti Kanada dan Libya yang produksinya sempat tertahan, tampaknya sudah mulai bisa beroperasi kembali sehingga pasokan akan normal lagi. Sedangkan produksi minyak Arab Saudi dan Rusia dipastikan sudah akan mengalami peningkatannya sejak awal bulan ini. Begitu pula produksi minyak AS juga naik 140 ribu bph pada pekan lalu, sehingga ada perkiraan bahwa pekan ini ada kenaikan produksi secara total dari minyak AS.

Sedangkan kondisi perang dagang belum usai pula, di mana kondisi ini tidak bersahabat bagi harga minyak karena dapat dipastikan pertumbuhan ekonomi dunia akan menurun sehingga permintaan konsumsi minyak juga akan merendah, sedang OPEC sudah berusaha menaikkan pasokannya lagi.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi