Komentar Brainard Menjadi Penopang Dolar AS

0
91

Dolar AS bertahan di dekat level tertinggi hampir dua tahun di sesi Rabu setelah kemarin melonjak atas komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve, sementara dilukai oleh prospek sanksi baru Barat terhadap Rusia.

Indeks dolar naik ke level 99,640 di awal sesi Rabu, yang merupakan level tertinggi sejak Mei 2020, sebelum stabil dan sedikit melemah. Indeks AS naik 0,5% di sesi Selasa setelah Gubernur Fed Lael Brainard mengatakan bahwa dia berharap kombinasi kenaikan suku bunga dan limpasan neraca yang cepat untuk membawa kebijakan moneter AS ke “posisi yang lebih netral” akhir tahun ini, dilanjutkan dengan pengetatan jika dibutuhkan.

Brainard yang biasanya lebih dovish, memberikan komentarnya terhadap penyebab langsung kenaikan yield obligasi dan dolar. Yield obligasi 2-tahun AS berada di level tertinggi sejak Januari 2019, yield 5 tahun tertinggi sejak Desember 2018, dan yield obligasi acuan 10 tahun naik menjadi 2,6144%, tertinggi sejak Maret 2019.

Indeks Dolar AS, tak dapat dipisahkan dari nilai tukar antara euro – dolar, mengingat bobotnya dalam indeks. Euro, mata uang yang dirugikan terkait pembicaraan terbaru perluasan sanksi terhadap Rusia, yang membuka berita buruk untuk ekonomi zona euro, berada di $ 1,0894, terendah dalam hampir sebulan.

Usulan sanksi Uni Eropa yang akan melarang pembelian batu bara Rusia dan mencegah kapal Rusia memasuki pelabuhan Uni Eropa, bagian dari peningkatan sanksi Barat terhadap Rusia selama hampir enam minggu invasi ke Ukraina.

Penguatan dolar meluas, terhadap yen, dolar AS terakhir naik 0,17% ke level 123,84, setelah menyentuh level tertinggi sepekan di awal sesi dan mendekati level tertinggi tujuh tahun yang dicapai pada Maret di 125,1. Bank of Japan menahan imbal hasil Jepang, dan selisih yang melebar antara yield obligasi AS dan Jepang membebani yen.

Terhadap sterling, dolar AS berada di area 1,30750, kembali ke level terendah sejak November 2020, sementara dolar Aussie bertahan menguat di $0,7574, dekat level puncak 10 bulan setelah Reserve Bank of Australia isyaratkan potensi kenaikan suku bunga.