Kepala Komando Pusat Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (CENTCOM), pada Senin (12/9), mendesak negara-negara di seluruh dunia untuk memulangkan warga negara mereka dari kamp di timur laut Suriah yang menampung para istri dan anak anggota ISIS.
Kamp Al-Hol menampung sekitar 56.000 orang – sebagian besar warga Suriah dan Irak, namun juga terdapat sekitar 10.000 orang lainnya yang sebagian besar merupakan istri dan anak-anak para anggota ISIS yang berasal dari tempat yang lebih jauh.
Banyak di antaranya dibawa ke kamp selama penumpasan kelompok, yang mendeklarasikan diri sebagai sebuah khalifah itu, oleh pasukan Kurdi Suriah yang didukung AS pada tahun 2019.
“Saya mendorong semua negara yang memiliki warga negara di sana untuk memulangkan, merehabilitasi dan mereintegrasikan” para penghuni kamp, kata Jenderal Michael Kurilla dari CENTCOM kepada wartawan di ibu kota Yordania, Amman.
Kurdi Suriah – yang menjalankan pemerintahan semi-otonom di timur laut Suriah – telah berulang kali memohon pemerintahan sejumlah negara untuk merepatriasi warga mereka.
Namun seruan itu, meski disuarakan juga oleh PBB, sebagian besar tidak didengar, karena negara-negara takut akan muncul ancaman keamanan dan unjuk rasa dalam negeri apabila mereka memulangkan para ekstremis.
ISIS, kelompok ekstremis Sunni, merebut sekitar sepertiga wilayah Irak dan sebagian besar Suriah yang dilanda perang saudara pada tahun 2014.
Mereka merekrut anggota dari seluruh dunia, sebelum secara bertahap ditumpas oleh pasukan yang didukung AS dari kedua sisi perbatasan.
Para petempur asing yang ditempatkan di Al-Hol ditahan di area aman yang jauh dari warga kamp lainnya, karena banyak di antara mereka yang masih sangat radikal, menimbulkan masalah bagi para penjaga Kurdi dan warga kamp lainnya.