Klaim Vaksin Covid Dari Moderna Angkat Harga Minyak Lebih Tinggi

0
99

JAVAFX – Harga minyak menetap naik lebih dari 2% pada perdagangan di hari Senin (16/11/2020) setelah diperdagangkan lebih tinggi di hari sebelumnya karena Moderna Inc. mengatakan vaksin eksperimentalnya 94,5% efektif dalam mencegah COVID-19. Pengumuman oleh Moderna datang setelah Pfizer pada minggu lalu melaporkan bahwa vaksinnya lebih dari 90% efektif, meningkatkan harapan bahwa kerusakan ekonomi global yang dipicu pandemi dapat dikurangi.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari ditutup naik 1,04, atau 2,43%, pada $ 43,82 per barel, setelah sebelumnya naik lebih dari 4%. Minyak mentah AS, West Texas Intermediate untuk pengiriman bulan Desember naik $ 1,21, atau 3%, menjadi $ 41,34.

Kenaikan harga minyak juga didukung oleh data yang menunjukkan terjadinya rebound dalam perekonomian di China dan Jepang, dimana kilang China memproses ke rekor level harian minyak mentah di bulan Oktober. Dorongan fundamental ini membuat aksi beli marak terjadi sehingga harga naik.

Baik WTI dan Brent naik lebih dari 8% minggu lalu di tengah harapan vaksin dan ekspektasi bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, termasuk Rusia, akan mempertahankan produksi yang lebih rendah tahun depan untuk mendukung harga. OPEC +, telah memangkas produksi sekitar 7,7 juta barel per hari (bph), dengan kepatuhan terlihat di 96% pada Oktober, dan telah merencanakan untuk meningkatkan produksi sebesar 2 juta bpd mulai Januari.

OPEC + akan mengadakan pertemuan komite menteri pada hari Selasa yang dapat merekomendasikan perubahan pada kuota produksi ketika semua menteri bertemu pada 30 November dan 1 Desember. Tidak dapat disangkal bahwa pasar minyak sepenuhnya di tangan OPEC +. Organisasi ini adalah satu-satunya alasan mengapa harga minyak saat ini tidak $ 20 per barel. Karena itu, pertemuan mereka yang akan datang pada 30 November-1 Desember tidak kalah pentingnya.

Disisi lain, pelaku pasar tetap memperhatikan wabah COVID-19 yang terus berlanjut di seluruh dunia, sehingga dikhawatirkan akan mempengaruhi permintaan dimasa depan.