Mata uang Yen Jepang diperdagangkan sekitar 153 per dolar pada hari Selasa, mendekati level terendah tiga bulan dan tetap berada di bawah tekanan dari ketidakpastian kebijakan moneter setelah koalisi Partai yang berkuasa Jepang kehilangan mayoritas kursi parlementer mereka dalam pemilihan akhir pekan.
menurut Reuters, Senin (28/10/2024), Partai Demokrat Liberal (LDP) pimpinan Perdana Menteri Shigeru Ishiba, yang telah memerintah Jepang hampir sepanjang sejarah pascaperang, dan partai koalisinya, Komeito, hanya meraih 209 kursi dari 465 kursi yang diperebutkan di majelis rendah parlemen. Jumlah tersebut turun dari 279 kursi yang mereka kuasai sebelumnya dan merupakan hasil pemilu terburuk bagi koalisi ini sejak mereka kehilangan kekuasaan pada tahun 2009. “Pemilu kali ini sangat sulit bagi kami,” kata PM Ishiba seperti dikutip Reuters.
Kekacauan politik menghadirkan tantangan bagi rencana normalisasi Bank of Japan (BoJ) setelah puluhan tahun stimulus moneter. Kepala Partai Demokrat Untuk Rakyat juga mengatakan bahwa BOJ harus menghindari perubahan kebijakan besar karena upah riil sekarang mandek. Sementara itu, pelemahan mata uang mendorong Menteri Keuangan Katsunobu Kato untuk menegaskan kembali bahwa otoritas tetap waspada terhadap pergerakan valuta asing. Pasar khawatir bahwa penurunan lebih lanjut ke level 160 dapat meningkatkan kemungkinan intervensi mata uang lainnya.
Secara eksternal, yen terus menghadapi tekanan dari dolar yang kuat di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve yang lebih hati-hati dan taruhan bahwa Trump akan menang pada bulan November.