Tingkat dukungan terhadap Presiden AS Joe Biden di antara pemilih di perguruan tinggi adalah 63%, demikian menurut Jajak Pendapat Pemuda Harvard, persentase tertinggi untuk demografis itu dalam 21 tahun sejarah jajak pendapat tersebut.
Jajak pendapat itu mengatakan peringkat persetujuan tinggi lainnya oleh pemilih perguruan tinggi, terjadi pada tahun 2003 untuk Presiden George W.
Bush, yang mendapat 61% persetujuan, dan pada tahun 2016 untuk Presiden Barack Obama, dengan 57% persetujuan.
Secara keseluruhan, Jajak Pendapat Pemuda Harvard, yang dirilis hari Jumat, mendapati 59% orang dewasa muda berusia 18 hingga 29 tahun, menyetujui kinerja kepresidenan Biden.
Angka tertinggi diperoleh dari penanganannya terhadap virus corona (65% setuju), perubahan iklim (58% setuju), pendidikan (58% setuju) dan masalah ras (57% setuju).
Popularitas Biden di kalangan pemilih muda sangat kontras dengan tahun lalu, ketika menurut Jajak Pendapat Pemuda Harvard pada Musim Semi 2020, hanya 34% orang dewasa muda yang menganggap Biden baik.
Jajak pendapat hari Jumat juga menemukan bahwa anak muda Amerika lebih optimis tentang masa depan negara daripada pada musim gugur 2017, selama tahun pertama jabatan Presiden Donald Trump.
Saat itu, hanya 31% anak muda Amerika yang optimis akan masa depan negaranya, sementara sekarang 56% optimis.
Lonjakan paling menonjol datang dari anak muda kulit hitam dan Hispanik.
Hanya 18% pemuda kulit hitam dan 29% pemuda Hispanik yang menyebut diri mereka optimis pada tahun 2017, sementara dalam jajak pendapat terbaru, 72% pemuda kulit hitam dan 69% pemuda Hispanik mengatakan mereka optimis mengenai Amerika.
Jajak pendapat tersebut juga menemukan bahwa politik bisa sangat memecah belah kaum muda, dengan hampir sepertiga (31%) pemuda Amerika mengatakan politik telah menjadi penghalang bagi persah