Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada Rabu mendorong penguatan militer negaranya, sambil memberi pujian kepada tentara serta bertemu dengan pasukan menjelang parade militer yang mungkin akan digelar untuk memamerkan senjata terbaru.
Kim bersama istri dan putrinya menghadiri jamuan makan malam pada Selasa (7/2) untuk memperingati 75 tahun berdirinya Tentara Rakyat Korea, menurut laporan media.
“Untuk penguatan dan pengembangan angkatan bersenjata kita, mari kita semua menggandakan upaya dan berbuat lebih banyak untuk membangun tanah air sosialis yang makmur,” katanya pada jamuan tersebut, seperti dikutip Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA).
Pernyataan itu muncul sehari setelah Kim berjanji akan memperluas latihan militer dan meningkatkan kesiapan perang negara bersenjata nuklir itu.
Dalam laporan terpisah, KCNA menyoroti kepemimpinan Kim dalam latihan militer skala besar tahun lalu, yang salah satunya berupa penerbangan ratusan pesawat tempur.
Latihan militer berskala besar itu, kata KCNA, adalah pukulan keras terhadap latihan militer udara bersama terbesar yang pernah dilakukan oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya pada November.
Menurut analis internasional, citra satelit komersial selama berbulan-bulan telah menunjukkan pergerakan bahwa pasukan Korea Utara berlatih untuk parade militer besar yang diprediksi akan digelar minggu ini.
Parade semacam itu biasanya diadakan di Lapangan Kim Il Sung di pusat kota Pyongyang.
Parade itu sering dijadikan ajang untuk memamerkan senjata baru, termasuk peluru kendali balistik yang dikembangkan untuk dapat membawa hulu ledak nuklir.
Empat parade militer terakhir diadakan pada malam hari.
Pesawat yang dihiasi cahaya terbang rendah di atas Pyongyang sekitar pukul 01.00 pada Rabu, menurut laporan NK News, yang berbasis di Seoul.
Selain itu, musik terdengar dari lapangan tersebut, yang berarti pergelaran parade sudah dekat, NK News melaporkan dengan merujuk pada video yang diperolehnya.
Terlepas dari resolusi dan sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Korea Utara tidak berhenti mengembangkan senjata nuklir dan peluru balistik terlarang.
Tahun lalu yang menjadi rekor peluncuran peluru, Korea Utara melakukan uji coba menembakkan peluru kendali balistik antarbenua (ICBM) terbesar yang pernah ada.
Sementara itu, para pejabat pemerintah di Seoul dan Washington mengungkapkan telah melakukan persiapan untuk melanjutkan pengujian senjata nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.
Korea Selatan dan AS telah meningkatkan latihan militer untuk menangkal Korea Utara.
Pergerakan itu menuai kecaman dari Pyongyang.Presiden baru Korsel akan buka pintu dialog dengan Korea Utara