JAVAFX – Khawatir pasokan minyak dunia terganggu, harga minyak melejit pada perdagangan minyak siang hari jelang sore ini setelah sesuai perkiraan bahwa Presiden Trump telah memutuskan keluar dari perjanjian nuklir Iran 2015 sehingga potensi embargo minyak Iran akan kembali muncul di 180 hari ke depan.
Tenggat waktu kesepakatan nuklir Iran harusnya 12 Mei nanti, namun dini hari tadi, Presiden Trump telah mengumumkan bahwa AS telah keluar dari kesepakatan nuklir Iran dan dalam waktu 180 hari ke depan, jika Iran dan AS tidak bisa menyepakati sesuatu yang baru, maka embargo Iran akan berlaku kembali.
Embargo tersebut berupa pembatasan ekspor minyak Iran dan sekaligus pelarangan kegiatan jasa keuangan dengan Iran. Sejauh ini pihak Rusia, Perancis, Jerman dan Inggris belum keluar dari kesepakatan nuklir tersebut, sehingga mereka masih bisa melakukan impor minyak dari Iran.
Seperti kita ketahui bahwa sebelum menjadi presiden, Trump mengungkapkan bahwa kesepakatan nuklir 2015 yang terjadi di era Obama menurutnya adalah sebuah perjanjian terbodoh yang dilakukan oleh sejarah AS. Jadi kemungkinan besar bahwa embargo minyak Iran akan segera terjadi demi menekan Iran yang menurut Trump merupakan sponsor utama kisruh politik di Yaman dan Timur Tengah.
Produksi minyak Iran pulih sejak 2016 setelah perjanjian tersebut berlaku, dan bulan lalu produksi minyak Iran mencapai puncaknya sekitar 2,6 juta bph karena permintaan konsumen China dan India yang meningkat. Konsumen utama minyak asal Iran adalah negara-negara di Asia. Hal ini membuat Iran menjadi negara produsen minyak asal OPEC yang terbesar ketiga di belakang Arab Saudi dan Irak.
Hal ini telah membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Juni di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $1,50 atau 2,17% di level $70,56 per barel. Sedangkan minyak Brent kontrak Juni di pasar ICE Futures London untuk sementara menguat $1,78 atau 2,38% di harga $76,63 per barel.
Harga minyak di perdagangan siang ini mengalami penguatannya karena diperkirakan di 2019 nanti, pasokan minyak dunia akan kehilangan sekitar 1 juta bph akibat dari embargo Iran tersebut. Sejauh ini beberapa negara konsumen minyak Iran akan segera mencari minyak baru sebagai ganti dari akan adanya embargo minyak dari AS tersebut, karena selama embargo biasanya kegiatan arus dana di Iran juga akan dilarang oleh AS.
Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: CNBC