JAVAFX – Analisa fundamental di hari Kamis(21/12/2017), ketegasan penguatan harga emas dipertaruhkan pada perdagangan hari ini dengan mengharapkan bahwa situasi reformasi pajak tidak menganggu lagi perjalanannya.
Pada perdagangan Kamis ini kondisi emas kemungkinan besar masih berusaha mempertahankan sisi penguatannya tersebut dengan mengharapkan bahwa situasi reformasi pajak sudah tidak menganggu lagi perjalanan positifnya pasca pengesahan parlemen AS dan jelang rapat suku bunga Bank of Japan serta data-data ekonomi.
Seperti kita ketahui bahwa pasar di perdagangan kemarin, kondisi greenback sedikit alami tekanan dari emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $4,50 atau 0,36% di level $1268,70 per troy ounce
RUU pajak sudah lolos dari House of Representative dan Senat AS, sehingga menjadi anti klimaks perdagangan hari ini dengan menantikan tanda tangan dari Presiden Trump akhir pekan ini dan merupakan mempunyai hadiah Natal dengan persembahan reformasi pemotongan pajak pertama kalinya sejak 1986. Reformasi pajak AS ini sepanjang 2 bulan ini selalu menjadi pro dan kontra yang berlawanan ini selalu ingin mengusik hati investor, apakah investor harus beli dolar ataukah harus melepasnya.
Biaya pajak ini mencapai $1,5 trilyun dan bisa berlangsung lebih dari 10 tahun defisit tersebut, besar memang biayanya bagi AS yang terus menghadapi penambahan plafon hutang anggaran pemerintah sejak Trump jadi preisden awal tahun ini. Sisi tersebut memang akan membuat kinerja emas membaik.
Di sisi lain bahwa kami memandang reformasi pajak ini memang bisa mendorong laju pertumbuhan ekonomi AS dimana belanja investasi dan belanja konsumen dalam negeri bisa menguat disertai dengan masuknya dana repatriasi milik perusahaan-perusahaan besar AS, sehingga bisa membuat inflasi yang meningkat. Maka bank sentral AS justru mengalami tekanan untuk terus meningkatkan suku bunganya. Diperkirakan bahwa reformasi pajak ini bisa membuat the Fed di 2018 menaikkan suku bunganya 4 kali. Mendengar kata kenaikan suku bunga berarti emas harus melemah.
Dari data ekonomi harian, data PDB AS akan menjadi panutan bagaimana ekonomi AS di kuartal pertama nanti, apakah lebih melaju atau lebih melamban. Menganalisa dari sisi penjualan eceran dan persediaan barang, dapat dipastikan bahwa PDB AS masih bisa di atas 3%, dengan demikian ada harapan bagi dolar AS untuk menatap jalur perbaikannya. Sedangkan klaim pengangguran yang merupakan perwujudan bagaimana kesehatan tenaga kerja AS, tentu memberi arah bagaimana NFP selanjutnya. Selama klaim tersaji di bawah 240 ribu maka situasi tenaga kerja AS masih ketat dan tentu ini bagus buat dolar AS juga.
Dari luar AS, rapat suku bunga BoJ akan mendapat perhatian penting di pasar dengan melihat seberapa besar keberanian bank sentral Jepang ini untuk menaikkan prediksi pencapaian pertumbuhan ekonomi dan inflasi Jepang yang lebih tinggi atau tidak untuk tahun-tahun selanjutnya.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Bloomberg