Kesepakatan OPEC dan Rusia, Berhasil Lanjutkan Penguatan Harga Minyak

0
661

JAVAFX – Berita komoditas di hari Rabu(1/11/2017), kesepakatan OPEC dan Rusia berhasil memicu penguatan harga minyak pada perdagangan sore hari ini setelah mengalami penguatan yang signifikan bekalangan terakhir. 

Sebetulnya pasar sempat khawatir dengan disparitas antara Brent dengan WTI mendekati angka $7 perbarel sehingga seperti kita ketahui di minggu lalu seusai laporan EIA bahwa eksplorasi produksi minyak mentah AS juga kembali meningkat 1,1 juta bph menjadi 9,5 juta bph dan ekspor juga berada rata-rata dalam 4 minggu terakhir sekitar 1,7 juta bph serta kapasitas terpasang produksi pengolahan minyak mentah atau refinary AS naik 4,3% dibanding bulan sebelumnya.

Namun data persediaan minyak berdasar API disebutkan bahwa persediaan minyak turun sebesar 5,087 juta barel, minyak bensin dan solar turun 7,697 juta barel dan minyak suling turun sebesar 3,106 juta barel. Apakah data EIA sama dengan data API, sehingga bila sama maka harga minyak bisa naik lagi.

Alhasil membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak November di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $0,48 atau 0,88% di level $54,86 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Desember di pasar ICE Futures London sementara sedang menguat $0,33 atau 0,54% di harga $61,27 per barel.

Sebelumnya minyak Brent mengalami peningkatan tajam dalam 4 hari perdagangan ini serta tetap bertengger di level tertinggi 2 tahunnya pasca putera mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman menyatakan bahwa kerajaan sangat mendukung agar harga tetap berada di level tinggi dengan mempertahankan posisi pasokan dan produksi yang dapat menyeimbangkan pasar. Seperti kita ketahui bahwa Desember nanti Arab Saudi akan menaikkan kembali harga minyaknya untuk ke pasar Asia.

Sedangkan Vladimir Putin awal bulan ini juga menyatakan bahwa Rusia juga akan senada dengan Arab Saudi tentang penjagaan pasokan minyak dunia. Sejauh ini tingkat kepatuhan pemangkasan produksi minyak OPEC dan 11 negara lainnya, meningkat dari 86% menjadi 92%, dan peningkatan kepatuhan ini sedikit banyak dipengaruhi oleh konflik di Kurdi. Produksi OPEC turun 80 ribu bph menjadi 32,78 juta bph sedangkan produksi minyak Rusia masih 300 ribu bph dibawah target semestinya 11,247 juta bph.

Sejauh ini pula, Sekjen OPEC Mohammad Barkindo juga menyampaikan pesan ke publik bahwa Arab Saudi dan Rusia ingin mengakhiri kesepakatan pemangkasan produksi minyak sepanjang tahun depan.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: DowJones Newswire