JAVAFX – Harga emas di bursa berjangka mencatat kenaikan pertama mereka dalam tiga sesi perdagangan terakhir pada hari Rabu (15/01/2020). Dorongan naik justru muncul setelah indek saham AS mengalami koreksi paska meraih posisi tertinggi mereka. Disisi lain, penandatanganan pakta perdagangan fase satu AS-China, dan permintaan DPR AS tentang impeachment Presiden Donald Trump ke Senat hanya memiliki sedikit pengaruh dalam pergerakan pasar hari ini.
Pelaku pasar justru mempertimbangkan kenaikan indek bursa saham AS. Kondisi saat ini dianggap sudah terlihat “mahal”. Sementara dengan kondisi ekonomi domestik yang hanya tumbuh secara sederhana, membuka peluang Federal Reserve untuk menambah likuiditas. Masuk akal jika kemudian investor mencari perlindungan investasi dan memilih emas. Harga emas bahkan diharapkan bisa kembali di atas $ 1.600 dalam beberapa bulan ke depan.
Upaya pemulihan harga emas bersumber dari berita bahwa AS akan tetap memberlakukan tarif sampai cukup bukti kepatuhan China dengan perjanjian ini. Sikap ini diperkirakan akan dipertahankan setidaknya hingga usai pemilihan presiden AS pada November mendatang. Sebagaimana dilaporkan bahwa fase pertama dari kesepakatan perdagangan akan mencakup sekitar $ 200 miliar dalam pembelian barang dan jasa Amerika selama dua tahun ke depan. Namun, tarif sekitar $ 360 miliar barang-barang Cina tahunan akan tetap diberlakukan, dengan laporan oleh Bloomberg News tentang perkembangan itu pada hari Selasa menyebabkan pasar ekuitas A.S. memangkas kenaikan yang kuat dan beberapa indeks saham benchmark berubah negatif. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin selama wawancara pada CNBC Rabu pagi mengatakan bahwa kembalinya tambahan tarif barang-barang Cina diharapkan pada tahap kedua pembicaraan perdagangan tetapi tidak menentukan.
Pada hari Rabu, harga emas untuk pengiriman Februari, di Comex naik $ 9,40, atau 0,6%, menjadi $ 1.554 per ounce, setelah menurun untuk dua sesi berturut-turut. Harga memperpanjang kenaikan mereka ke sesi perdagangan elektronik, untuk berdiri di $ 1.555,80 tak lama setelah rilis Beige Book Fed, yang mengatakan aktivitas ekonomi terus berkembang “sederhana” selama enam minggu terakhir pada 2019. Untuk saat ini, harga emas telah kembali dari level overbought dan menemukan pijakan yang lebih stabil di sekitar pertengahan $ 1500, dimana investor bersemangat kembali seputar kemunduran tarif yang diharapkan.
Ke depan, Dewan Emas Dunia mengatakan dalam sebuah laporan yang dikeluarkan Rabu bahwa “interaksi antara risiko pasar dan pertumbuhan ekonomi,” khususnya ketidakpastian keuangan dan suku bunga yang lebih rendah, serta melemahnya pertumbuhan ekonomi global dan volatilitas harga emas, akan mendorong permintaan emas tahun ini. Pembelian emas oleh bank sentral kemungkinan akan “tetap kuat” tegas mereka.