JAVAFX – Harga emas naik kembali setelah kesepakatan perdagangan fase satu AS-China ditandatangani pada rabu (15/01/2020). Harga bahkan mendekati posisi tertinggi harian mereka setelah bangkit kembali dari tekanan jual baru-baru ini. Indeks dolar AS yang lebih rendah berhasil menjadi dukungan yang sempurna bagi pasar logam mulia. Harga emas berjangka untuk kontrak bulan Februari bertahan dengan kenaikan hingga $ 9,90 per ons di 1.554,50.
Pasar pada pertengahan minggu difokuskan pada perjanjian perdagangan parsial AS-China yang baru saja ditandatangani pada Rabu siang di Washington, D.C. Cina telah berjanji untuk membeli barang-barang AS senilai $ 200 miliar selama dua tahun ke depan. Kesepakatan perdagangan parsial AS-China diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2020, dan itu dapat dibaca sebagai bullish untuk logam dan sektor komoditas mentah karena menunjukkan permintaan global yang lebih baik.
Front geopolitik tetap tenang, yang menjadi sentiment bearish untuk logam mulia sebagai asset safe-haven dan memungkinkan aliran dana investor yang berkelanjutan kembali ke pasar ekuitas. Indeks saham A.S. telah mencapai rekor tertinggi baru minggu ini. Pasar kunci luar lainnya hari ini melihat harga minyak mentah melemah dan diperdagangkan di sekitar $ 58,00 per barel.
Secara teknis, kenaikan harga emas di bursa berjangka untuk bulan Februari memiliki keuntungan jangka pendek karena daya dorong naik harga dalam masa dua bulan masih di tempat pada grafik harian. Dan sentiment bullish mendapatkan kembali pijakan hari ini. Sasaran kenaikan harga emas jangka pendek berikutnya adalah untuk menghasilkan penutupan di atas level resistensi teknis yang solid pada harga tertinggi dibulan September $ 1,571.70.
Sasaran breakout harga ketika mengalami guncangan turun dalam jangka pendek berikutnya adalah harga di bawah $ 1,525.00. Perlawanan pertama terlihat di $ 1.563,10 dan kemudian di $ 1.571.70. Level support terlihat di $ 1.546,50 dan di 1.536,40.
