Kerry Bela Diri Soal Perundingan dengan China Terkait Perubahan Iklim

0
72

Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat untuk Urusan Iklim, John Kerry, pada Kamis (13/7), membela perundingan yang dilakukannya dengan China, dalam sidang dengar pendapat di DPR AS.

Sidang tersebut berlangsung sebelum ia memulai kembali misi iklim berikutnya dengan bertandang ke Beijing.

Kerry dijadwalkan terbang ke Beijing pada Minggu (16/7) mendatang untuk melangsungkan pertemuan dengan mitranya, Xie Zhenhua, dalam suatu dialog tatap muka ekstensif yang pertama dalam isu perubahan iklim, setelah jeda selama hampir satu tahun.

Beberapa pertanyaan yang muncul dalam sidang Sub Komite Pengawasan di Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, yang dipimpin Partai Republik, menggarisbawahi risiko meningkatnya ketegangan antar kedua negara akibat pertemuan Kerry itu, yang ditengarai akan menghalangi kemajuan yang telah dicapai dalam upaya mengurangi emisi bahan bakar fosil.

Pertanyaan yang disampaikan sebagian anggota Partai Republik tentang diplomasi iklim Kerry itu sesekali bergeser menjadi tentangan terhadap fakta perubahan iklim yang didapat secara ilmiah.

Tak jarang anggota-anggota DPR itu secara terang-terangan menghina mantan menteri luar negeri yang telah sejak lama menjadi sasaran kelompok politik garis keras di Amerika Serikat itu.

Partai Republik dan Partai Demokrat umumnya menerima fakta-fakta yang mendasari terjadinya pemanasan iklim.

Tetapi sebagian besar kecaman yang dilontarkan anggota-anggota Partai Repubik di DPR pada hari Kamis menyasar pada kelayakan Amerika Serikat untuk terlibat dalam perundingan iklim dengan China.

Mereka merujuk pada catatan pelanggaran HAM China dan apa yang digambarkan sebagai upaya China mengelak untuk memangkas lebih besar emisi bahan bakar fosil yang merusak iklim.

Lawatan Kerry ke Beijing akhir pekan nanti merupakan bagian dari upaya menghidupkan kembali hubungan kedua negara, yang berada di titik terendah dalam puluhan tahun karena perselisihan perdagangan, persaingan teknologi dan keamanan kawasan.