Keputusan ECB Ikut Sengsarakan Emas

0
93

JAVAFX – Harga Emas di bursa berjangka berakhir lebih rendah pada hari Kamis (07/03) karena Bank Sentral Eropa memangkas perkiraan pertumbuhan zona Euro dan memperpanjang janji untuk menunda kenaikan suku bunga hingga setidaknya akhir tahun ini. Hal ini tentu menekan euro dan memberikan dorongan kepada dolar AS, dimana akhirnya memberikan pukulan terhadap harga emas.

Dalam perdagangan EURUSD, mata uang tunggal Eropa ini jatuh ke posisi terendah dalam empat bulan setelah ECB mengatakan suku bunga ultralow tidak akan naik setidaknya sampai akhir 2019. Pelemahan mata uang ini menyebabkan dolar AS menguat, sehingga membebani harga Emas. Indek Dolar AS naik 0,6% ke 97,414.

Jatuhnya harga emas sekaligus mencoba untuk menguji dorongan koreksi saat ini secara teknis hingga ke harga $1270. Sentimen bullish sejauh ini terjaga dimana harga emas masih mampu bertahan diatas harga dukungannya pada $1280.   Untuk kontrak pengiriman bulan April, harga emas turun $ 1,50, atau 0,1%, menetap di $ 1,286.10 per troy ons setelah menyentuh level rendah di $ 1,280.80. Harga naik 0,2% sehari sebelumnya. Pada hari Selasa, emas batangan bahkan menandai penyelesaian terendah sejak 24 Januari.

Jatuhnya harga baru-baru ini juga didukung oleh optimisme pembicaraan perdagangan yang kuat antara China dan AS, sementara kenaikan harga terbantu oleh kabar Brexit yang makin santer tanpa tercapainya kesepakatan. Disisi lain, pertumbuhan ekonomi A.S. juga sedang mendingin, namun tidak runtuh. Dimana sebagian besar negara maju yang tersisa menjadi akomodatif, emas dapat segera menemukan beberapa dukungan untuk kenaikan harga lebih lanjut.

Seperti ketika dalam pertemuan ECB di hari Kamis, dimana staf bank sentral memangkas perkiraan mereka untuk pertumbuhan produk domestik bruto 2019 di zona euro menjadi 1,1%, dari perkiraan sebelumnya 1,7%. Mereka juga meluncurkan putaran baru pinjaman jangka panjang ke bank-bank zona euro. Selama konferensi pers, Presiden ECB Mario Draghi mengatakan penilaian bank sentral melihat kemungkinan resesi yang “sangat rendah”.

Disisi lain, Gubernur Bank Sentral AS Lael Brainard mengatakan bahwa AS harus mengikuti “jalan yang lebih lembut” untuk suku bunga acuan dana federal mengingat prospek ekonomi telah melemah, demikian dikatakan pada hari Kamis.

Sementara terjadi pula penurunan di bursa saham A.S. sehingga memicu kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi global, yang dianggap gagal memberikan banyak dukungan untuk emas sebagai aset surgawi. Pedagang akan melihat rilis bulanan data pekerjaan AS atau nonfarm payroll yang akan dirilis pada Jumat. Ini akan menjadi indikasi tentang kebijakan moneter the Fed dikemudian hari.

Selain itu, pelaku pasar juga akan mengamati perkembangan, atau ketiadaannya, dalam negosiasi perdagangan AS-China. Negosiasi tarif telah menjadi titik fokus dalam perdagangan logam karena Cina adalah importir besar komoditas seperti emas dan durasi perselisihan telah dipandang sebagai potensi untuk menekan harga. Ketidakpastian atas perselisihan itu, kadang-kadang, juga mendukung permintaan emas sebagai investasi surgawi. (WK)