Menteri Pertahanan Lloyd Austin meminta maaf, Jumat (17/9), ketika Pentagon mundur dari pertahanannya terhadap serangan pesawat tak berawak yang menewaskan beberapa warga sipil di Afghanistan bulan lalu.
Hasil kajian atas serangan itu mengungkapkan hanya warga sipil yang tewas dalam serangan itu, bukan ekstremis ISIS seperti yang diyakini sebelumnya.
Juru Bicara Pentagon John Kirby menyampaikan belasungkawa Austin selama briefing yang juga mencakup permintaan maaf dan penjelasan oleh Jenderal Frank McKenzi, komandan Komando Pusat AS.
Kirby juga menyatakan Austin telah memerintahkan peninjauan kembali terhadap penyelidikan militer atas serangan tersebut.
Dari ke sepuluh warga sipil yang tewas, tujuh di antaranya adalah anak-anak.
“Ia telah meminta peninjauan itu mempertimbangkan sejauh mana penyelidikan dari semua konteks dan informasi yang tersedia, sejauh mana langkah-langkah akuntabilitas perlu diambil dan pada tingkat apa, dan sejauh mana otoritas, prosedur, dan proses serangan yang perlu dilakukan untuk dapat diubah di masa mendatang,” Kirby menjelaskan.