Kendaraan Taktis AS Dilempari Warga Kurdi

0
609

JAVAFX – Sekelompok masyarakat Kurdi melempari kendaraan perang milik tentara Amerika Serikat dengan kentang saat sedang berkonvoi meninggalkan wilayah timur Suriah.

Aksi yang dilakukan masyarakat Kurdi sebagai bentuk kekecewaan mereka karena ditinggalkan oleh salah satu sekutu utama dan kini harus berhadapan dengan pasukan Turki.

Dikutip dari laman South China Morning Post, warga Kurdi merasa frustrasi dan marah dengan militer AS yang ditarik ke Irak. Mereka kemudian menyerang saat konvoi kendaraan taktis itu melewati kota Qamishli.

Ada sekitar lebih dari 100 kendaraan perang milik Amerika Serikat telah meninggalkan wilayah mereka menuju perbatasan Sahela di Dohuk sejak Minggu malam pekan lalu.

Keputusan AS untuk sepenuhnya meninggalkan wilayah Timur Tengah sepenuhnya masih diragukan. Dikutip Associated Press, pasukan-pasukan yang telah ditarik rencananya akan dipindahkan ke Irak dengan tujuan memerangi pasukan ISIS.

Wakil Menteri Pertahanan AS, Mark Esper menjelaskan bahaa tidak hanya di Irak, pasukan lainnya dilaporkan masih berada di Suriah barat untuk membantu pasukan Kurdi menjaga ladang minyak. Namun, , hal ini masih akan didiskusikan terkait penempatan tersebut.

Presiden AS, Donald Trump, sebelumnya dengan mengejutkan banyak pihak yang telahengambil keputusannya untuk memulangkan tentara AS yang berkoalisi dengan pasukan Kurdi di sepanjang perbatasan Suriah. Hal itu terungkap dalam percakapan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada 6 Oktober lalu.

Tiga hari setelahnya, Turki menggelar serangan ke Suriah dengan menargetkan kelompok Negara Islam (ISIS) dan Unit Perlindungan Masyarakat Kurdi Suriah (YPG).

Meski Esper mengklaim penyebab AS mundur karena serangan ke Suriah telah direncanakan Turki sebagai sekutunya dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Namun, belakangan terungkap bahwa Trump juga memberikan lampu hijau pada serangan oleh Turki dan mengabaikan pasukan Kurdi. Trump juga membela keputusan penarikan pasukan AS dengan menyatakan mereka tidak pernah setuju untuk melindungi warga Kurdi.