Kendala Kenaikan Emas Masih Terbentang

0
100

JAVAFX – Kendala kenaikan emas masih terbentang pada akhir perdagangan bulanan hari ini mengingat pasar uang sedang bergairah pasca beberapa verbal intervensi pejabat bank sentral dunia.

Emas terlihat masih bisa lanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini dengan dukungan bahwa agenda ekonomi AS masih belum mampu menahan gejolak harga emas untuk terus positif.

Sebetulnya emas sendiri nampak masih terbata-bata untuk bergerak naik dari beberapa hari perdagangan kebelakang karena masalah verbal intervensi pejabat-pejabat the Fed beberapa waktu lalu sangat menganggu keinginan beli investor dimana investor seakan trauma terhadap emas akan mendapatkan mimpi buruk bila suku bunga the Fed naik secara atraktif.

Ditambah lagi beberapa pejabat bank sentral diluar the Fed seperti dari Bank of Canada, Bank of England, Bank of Japan dan European Central Bank, yang kesemuanya mulai memikirkan mengurangi paket stimulusnya serta akan mengakhiri episode suku bunga rendah, sehingga emas sangat tidak menarik bagi investasi jangka pendek.

Penguatan emas di awal perjalanan perdagangan pagi hari kemarin gagal dipertahankan hingga penutupan tadi pagi, dimana harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $3,30 atau 0,30% di level $1249,40 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Juli di Comex ditutup melemah $0,20 atau 0,53% di level $16,63 per troy ounce.

Beberapa hari lalu, para pejabat the Fed selalu menyatakan bahwa kondisi suku bunga rendah sangat membahayakan bagi masa depan perekonomian AS. Pejabat-pejabat the Fed tersebut mengungkapkan situasi ini karena beberapa sektor ekonomi AS sudah menunjukkan akselerasi yang mengencang, sehingga lambat laun inflasi yang mereda akan kembali memuncak karena daya beli konsumen akan meninggi di beberapa bulan kedepan.

Semalam data pertumbuhan ekonomi AS membaik kembali sehingga dapat diperkirakan bahwa suku bunga the Fed masih akan meninggi lagi meski inflasi dan aktivitas pabrikan beberapa waktu lalu melemah.

Kondisi inflasi yang beberapa waktu lalu dikhawatirkan oleh pejabat-pejabat the Fed karena masih terlalu rendah dan jauh dibawah target bank sentral, nanti malam akan dilihat kembali dengan data core PCE, data personal income dan personal spending.

Daya beli konsumen ini sangat mempengaruhi terhadap inflasi dimana semakin tinggi belanja konsumen maka perputaran uang di masyarakat akan makin meninggi sehingga lambat laun harga meningkat, dan pada akhirnya akan selaras dengan pertumbuhan ekonomi atau GDP AS yang meningkat serta jalan untuk menuju peningkatan suku bunga the Fed akan semakin mudah.

Seperti kita ketahui bahwa kenaikan suku bunga sebuah negara khususnya the Fed memberi dampak sangat negatif terhadap emas.

Sumber berita: Reuters, Marketwatch, Investing
Sumber gambar: China Daily