JAVAFX – Harga emas melesat naik ke level tertinggi enam tahun pada hari Senin pagi karena pengumuman tarif baru dalam meningkatnya perang dagang AS dan China membuat pasar saham jatuh dan investor bergegas kembali ke asset safe haven.
Spot gold melonjak 1,2% menjadi $1544 per ounce atau tertinggi sejak April 2013. Emas berjangka AS naik 1,1% menjadi $1554,90 per ounce.
Pada Jumat akhir pekan lalu, Presiden AS, Donald Trump mengumumkan bea tambahan 5% atas barang-barang Tiongkok yang ditargetkan $550 miliar, beberapa jam setelah China meluncurkan tarif balasan atas produk-produk AS senilai $75 miliar.
Hal tersebut menyebabkan pasar saham anjlok pada akhir pekan lalu dengan Nasdaq composite turun 3% dan S&P500 turun 2,6%. Sementara pada Senin pagi pasar saham di Tokyo, Nikkei Jepang dan MSCI untuk saham Asia Pasifik diluar Jepang juga turun tajam.
Melemahnya saham dunia karena ketegangan perang dagang memicu aksi belie mas dipasar SPDR Gold Trust dimana dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas, kepemilikannya naik 0,58% menjadi 859,83 ton. Hedge fund dan money manager meningkatkan sikap bullish mereka pada emas COMEX dan menaikan posisi net buy dalam kontrak minggu lalu, demikian menurut Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC).
Harga emas pada platfor perdagangan MT5 PT Java Global Futures Senin siang berada di posisi $1543,00 sebelumnya sempat naik menyentuh level $1555.19 atau berada diarea R2 Pivot harian.