Kondisi ekonomi di kawasan Eropa saat ini tampak sedang mengalami masalah yang cukup serius. Pada hari Selasa dirilis data-data yang penting yaitu data tingkat inflasi tahunan Jerman dan juga data sentimen ekonomi dikawasan yang hasilnya tunjukan kekhawatiran.
Tingkat inflasi tahunan di Jerman meningkat menjadi 7,9% pada bulan Agustus, sedikit di atas perkiraan pasar sebesar 7,8%, dan kembali mencapai level tertinggi sejak reunifikasi tahun 1990 yang menyoroti dampak dari krisis energi yang sedang berlangsung dan kendala rantai pasokan covid-19 pada keuangan rumah tangga . Harga meningkat lebih cepat untuk makanan (16,6% vs 14,8%) dan jasa (2,2% vs 2%) dan biaya energi tetap tinggi (35,6% vs 35,7%).
Sementara itu data lainnya dilaporkan sentimen ekonomi zona euro turun lebih dari yang diharapkan pada bulan Agustus, terseret lebih rendah oleh penurunan optimisme di industri dan jasa meskipun suasana yang lebih baik di antara konsumen, di ritel dan konstruksi.
Indeks sentimen ekonomi bulanan Komisi Eropa turun menjadi 97,6 poin pada Agustus dari revisi turun 98,9 pada Juli, lebih dari penurunan ke 98,0 yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Rilis data tersebut diprediksi dapat menjadi sentimen negatif untuk mata uang tunggal euro. Pasangan mata uang EUR/USD pada Selasa sempat naik menyentuh $1.00539 dan menjauhi terendah hari Senin di $0.99132. Pair ini ditutup naik 0,1% di level $1.00137.
Meski demikian dengan kondisi ekonomi kawasan euro yang banyak mengalami masalah energi dan inflasi, maka diperkirakan akan menekan EUR/USD kembali ke $0.99400 dan support terkuat di level $0.98988.